PT Pos Logistik Jadi Tempat Magang Mahasiswa

Zaroni saat menjadi pembicara pada diskusi di FTI UII Yogyakarta, Ahad (21/1/2018). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA — PT Pos Logistik terbuka bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) untuk mempertajam kemampuan (skill). Mahasiswa bisa melakukan internship/magang, tempat riset, dan tempat meniti karir.

Hal itu diungkapkan Dr Zaroni CISCP, CFMP, Direktur Keuangan PT Pos Logistik pada ‘Diskusi Prospek Peluang Karir Profesional Teknik Industri’ yang digelar Program Pascasarjana FTI Yogyakarta, Ahad (21/1/2018). Selain Zaroni, diskusi yang diikuti mahasiswa Program Strata Satu (S1) dan Strata Dua (S2), juga menampilkan pembicara Dr Imam Djati Widodo, dekan FTI UII.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Zaroni mengatakan PT Pos Logistik yang bergerak pada jasa memiliki pelayanan jasa transportasi, warehouse dan distribusi. Banyak peluang untuk berinovasi untuk memberikan memberi solusi bagi pelanggan.

Untuk internship, kata Zaroni, bisa dilakukan mahasiswa selama delapan hingga 12 minggu dan ditempatkan di berbagai kota di Indonesia. Dalam internship dibutuhkan tiga hal yaitu knowledge, skill, dan attitude. Bagi mahasiswa UII tentu telah memiliki pengetahuan yang memadahi dan sikap yang tidak diragukan lagi.

Selama magang, tandas Zaroni, mahasiswa akan meningkatkan kemampuan. “Skill dapat diperoleh dengan terlibat pada bisnis project, project improvement, sales dan marketing, serta operation program,” kata Zaroni.

Sementara Imam Djati Widodo mengatakan kemajuan teknologi informasi telah meningkatkan persaingan di era global semakin meningkat. Persaingan tidak hanya satu bangsa saja, tetapi multi nasional.

Karena itu, tenaga kerja Indonesia dituntut terus meningkatkan kemampuannya agar bisa memenangkan persaingan. Berdasarkan data Human Development Index (HDI) tahun 2013, Indonesia berada pada peringkat 108. Sedangkan Singapura di peringkat 9, Brunei Darusalam peringkat 30, Malaysia peringkat 62, Thailand peringkat 89.

Melihat data tersebut, Imam menilai masih banyak sektor yang perlu diperbaiki dalam menyambut pasar global. Perlu pengembangan dan peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan pendidikan, pelatihan dan ketrampilan untuk memenangkan persaingan. “Perlu undang-undang untuk perlindungan tenaga kerja Indonesia,” kata Imam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *