Rektor UII : Mahasiswa Harus Menjaga Integritas Akademik

Rektor UII saat menyampaikan pesan pada Launching Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya di Auditorium Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Rabu (2/7/2025). (foto : heri purwata)
Rektor UII saat menyampaikan pesan pada Launching Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya di Auditorium Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Rabu (2/7/2025). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid berpesan kepada mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan merupakan bisnis kejujuran. Kalau kejujuran sudah hilang, maka dunia pendidikan tidak lagi memiliki martabat.

Rektor UII mengungkapkan hal tersebut pada acara Launching Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya di Auditorium Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Rabu (2/7/2025). Integritas akademik merupakan syarat mutlak untuk menjaga kejujuran.

Bacaan Lainnya

“Adik-adik mahasiswa kalau ada yang menawarkan bantuan mengerjakan skripsi, joki, dan lain-lain harus ditolak. Karena itu, merupakan pelanggaran integritas akademik. Itu pelacuran akademik,” tandas Fathul Wahid.

Lebih lanjut Fathul Wahid menjelaskan saat ini, banyak sekali kebohongan yang muncul di ruang publik. Kebohongan tersebut dibungkus dengan dalih atau narasi seakan-akan scientific, seakan-akan masuk akal, seakan-akan bisa dipercaya. “Tetapi bila ditelisik lebih lanjut, itu tidak seperti itu adanya,” kata Fathul.

Bunyi Angklung menandai Launching Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial Budaya. (foto : heri purwata)

Dalam dua hari lalu, kata Fathul, muncul indek baru yang digunakan untuk mengukur integritas akademik. “Ada 13 perguruan tinggi Indonesia yang masuk. Ada 4 atau 5 yang benderanya merah. Artinya, 13 perguruan tinggi itu produktivitas publikasi. Tetapi potensi pelanggaran integritas akademiknya luar biasa. Ini menyedihkan dan memalukan,” kata Fathul.

Fathul menjelaskan 13 perguruan tinggi tersebut ada satu PTS (Perguruan Tinggi Swasta), dan 12 PTN (Perguruan Tinggi Negeri) kelas gajah semua. Ini artinya, produktivitas tulisan dosen harus ditingkatkan, tetapi integritas akademik terabaikan. “Saya merasa deg-degan saat membaca indek mengukur integritas akademik. Deg-degan karena takut UII termasuk di dalamnya. Kalau UII termasuk, saya tidak tahu harus berkata apa,” katanya.

Fathul menambahkan, mungkin mahasiswa atau dosen pernah menggunakan tes menguji plagiatisme, Turnitin. Fungsi Turnitin adalah untuk mengetahui apakah ada indikasi plagirisme. Bukan alat untuk mengetahui atau mengecek apakah masih ketahuan ada plagiarisme. “Jadi sekarang, Turnitin itu sudah berubah fungsi yaitu mengecek apakah masih ketahuan ada plagiarisme. Padahal yang tahu plagiarisme atau tidak itu kita sendiri,” kata Fathul. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *