Prodi MIAI UII Bedah Delapan Buku

Kaprodi MIAI UII, Dr Junanah saat membuka bedah buku secara virtual, Senin (4/10/2021). (foto : screenshoot/youtube/heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Agama Islam (MIAI), Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) membedah delapan buku karya alumni. Delapan buku tersebut merupakan thesis mahasiswa yang terpilih dan telah disusun menjadi buku.

Ketua Prodi MIAI FIAI UII, Dr Junanah MIS mengatakan bedah buku ini akan membedah buku-buku yang ditulis mahasiswa Prodi MIAI. Buku-buku tersebut merupakan thesis yang terpilih untuk dicetak menjadi buku.

Bacaan Lainnya

“Bedah buku ini diharapkan apa yang ditulis para alumni Prodi MIAI ini bermanfaat dan tersosialisasi. Sehingga literasi yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia bisa berjalan lancar. Kita semua bisa melek literasi,” kata Junanah.

Bedah buku ini mengangkat tema ‘Penguatan Basis Filosofis Keilmuan untuk Pengembangan Hukum Islam,Ekonomi Islam, dan Pendidikan Islam di Indonesia.’ Untuk bedah buku pertama diambil dari konsentrasi Pendidikan Islam karya Siti Umayah dan Junanah.

Buku pertama berjudul ‘Pengembangan Pendidikan Pesantren Kontemporer Studi Atas Pemikiran KH Sahal Mahfudh.’ KH Sahal Mahfudh ini merupakan pakar fikih sosial sehingga meskipun sebagai penerus satu pesantren. Tetapi pesantren tersebut sudah berkembang dan berjalan tidak salaaf lagi.

Artinya, pesantren itu telah mengintegrasikan antara tafaqquh fi ad-din dan pengembangan sain. Pesantren ini memperkuat Bahasa Arab dan Inggris sejak kelas 3 Tsanawiyah. “Ini yang menarik dari buku ini. Delapan buku akan dibedah selama bulan Oktober 2021. Sehingga setiap pekan ada dua buku yang akan dibedah,” kata Junanah.

Sedang Dekan FIAI, Dr Tamyiz Mukharrom MA mengatakan bedah buku ini merupakan literasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian-penelitian. Ini adalah atmosfir akademi di perguruan tinggi dengan mengembangkan kajian-kajian.

KH Sahal Mahfudh, kata Tamyiz, merupakan salah satu pemikir tentang pesantren kontempoter dan pengembangannya. Dulu ada pesantren salaf, kemudian modern dan ini kontemporer. Ini baik sekali, pemikiran beliau dalam pengembangan pendidikan di pesantren. Pembelajaran dan ilmu yang dikembangkan di pesantren untuk dikaji metodologinya.

“Saya kira bedah buku ini terus kita galakan untuk setengah bulan atau satu bulan sekali. Kita pilih thesis-thesis dan desertasi yang baik. Buku dari desertasi sudah dibedah. Sehingga dengan bedah buku ini akan mendapatkan hasil yang optimal,” kata Tamyiz.

Sementara Siti Umayah, SPd, MPd mengatakan buku pendidikan pesantren perspektif KH Sahal Mahfudh membahas tentang pendidikan Islam dalam pesantren. Kemudian fungsi dan peranan pesantren sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan berasaskan tafaqquh fi ad-din dan sebagai lembaga sosial, peranan kiai dalam pesantren, dan kitab kuning di pesantren,

Selanjutnya, kurikulum pesantren merupakan perpaduan antara yang tradisional dan modern, konsep Shalih dan Akram sebagai tujuan pendidikan, konsep ilmu dan pengembangannya dalam pesantren, dakwah danpengembangan masyarakat di pesantren.

“KH Sahal Mahfudh merupakan tokoh intelektual pesantren berlatarbelakang tradisional. Tetapi beliau turut memberi semangat agar pesantren mampu merespon modernisasi serta tuntutan masyarakat dengan cara yang tepat,” kata Siti Umayah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *