Mahasiswa Statistika UII Belajar Big Data ke UTM

Mahasiswa dan dosen Prodi Statistika FMIPA UII saat berada di Big Data Center UTM, Selasa (12/9/2017). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA — Sebanyak 35 mahasiswa Program Studi Statistika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) belajar Big Data ke Universiti Teknologi Malaysia, Senin – Selasa (11-12/9/2017). Acara yang dikemas dalam Study Tour of Statistics (STORIES) dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan global terkait Era Big Data di masa mendatang.

“Alhamdulillah hari ini rombongan mahasiswa Statistika UII kembali ke Tanah Air setelah menebarkan sayapnya di negeri Jiran Malaysia, dalam rangkaian acara Study Tour of Statistics (STORIES),” kata Tuti Purwaningsih MSc, dosen Prodi Statistika FMIPA UII di Yogyakarta, Selasa (12/9/2017).

Bacaan Lainnya

STORIES, kata Tuti, diharapkan bisa memberikan semangat baru bagi mahasiswa untuk menekuni ilmu statistika. Pengalaman ini juga diharapkan bisa membuka diri mahasiswa untuk menghadapi jendela dunia yang begitu lebar.

“Harapan besar kami kegiatan ini dapat menjadi api yang mampu mengobarkan semangat juang calon-calon Statistician di Prodi Statistika UII serta seluruh mahasiswa Statistika Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas diri,” kata Tuti.

Sedang Wildan, ketua rombongan mahasiswa mengatakan dirinya dan teman-temanya mendapat pelajaran berharga dari sisi akademik. Pelajaran tersebut diperoleh ketika mengunjungi UTM Big Data Center, mengenal ilmu statistika pada kampus Netherlands Maritime Institut of Malaysia, serta kunjungan Organisasi mahasiswa kepada Persatuan Pelajar Indonesia di UTM.

Selain bidang akademik, kata Wildan, mahasiswa juga mendapat manfaat lain yaitu mengenal dan mengetahui budaya negara yang dikunjungi, Malaysia dan Singapura. Di Singapura, mahasiswa mendapat pengalaman budaya disiplin serta ketepatan waktu yang terlihat di semua bidang pada negara tersebut.

Wildan mengharapkan acara STORIES dapat diselenggarakan secara berkelanjutan. Sehingga mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui berbagai macam destinasi lainnya. “Ilmu tidak hanya didapat di dalam kelas perkuliahan saja. Alangkah baiknya jika kita keluar dan melihat secara langsung bagaimana ilmu tersebut diterapkan,” kata Wildan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *