Gudang Toko Retail Sumber Pemborosan

Citra Indah Asmarawati didampingi Imam Djati Wibowo saat memberi ketarangan kepada wartawan di Kampus FTI UII Yogyakarta, Selasa (12/9/2017). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA — Manajemen gudang toko retail memiliki peranan yang penting dalam kegiatan bisnis perusahaan. Namun saat ini pengelolaannya masih amatiran sehingga keberadaan gudang justru membebani perusahaan. Terutama untuk menggaji karyawan gudang yang jumlahnya antara tiga hingga lima orang.

“Gudang perusahaan retail yang kami teliti ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). Ukuran gudangnya kurang lebih 175 – 200 meter persegi dengan karyawan antara 3-5 orang. Ternyata banyak karyawan gudang yang bekerjanya tidak optimal dan ini membebani perusahaan,” kata Citra Indah Asmarawati, mahasiswa pascasarjana Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) di Yogyakarta, Selasa (12/9/2017).

Citra yang didampingi Dekan FTI UII, Dr Imam Djati Widodo menjelaskan kerja karyawan gudang menerima barang, mencocokan jumlah barang, penyimpanan, menerima order pengambilan, dan pengiriman ke toko. Dalam penelitiannya, ia bersama lima temannya (Galuh Masita Sari, Anisa Nurjanah, Alex Kisanjani, Sadiq Ardo Wibowo dan Indro Prakoso) menemukan sejumlah permasalahan.

Di antaranya, kata Citra, pemborosan waktu dan biaya, pengelolaan gudang yang kurang baik, dan pemanfaatan ruang penyimpanan yang kurang efektif. “Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kinerja personil gudang,” katanya.

Untuk penelitian gudang, Citra dan kawan-kawan menggunakan pengukuran Key Performance Indicator (KPI) dengan model Frazella. KPI Gudang diperoleh dengan mengukur kinerja gudang yang dikalikan dengan bobot Analithycal Hierarchy Process (AHP). Hasil perkalian tersebut kemudian dilakukan normalisasi data menggunakan SNORM.

Berdasarkan hasil penelitian, Citra mengusulkan untuk bagian penerimaan perlu menentukan jumlah siklus penerimaan barang yang optimal. Karena sering menerima barang semakin besar beayanya. Kemudian perlu adanya perbaikan secara terus menerus dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).

Selain itu, perlu memaksimalkan penggunaan peralatan dalam memindahkan barang-barang dari pengirim ke dalam gudang. Memilih supplier yang terpercaya agar barang-barang dipindahkan secara hati-hati dan teliti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *