KAI Terapkan Transformasi Digital untuk Kepuasan Pelanggan

Arie Dwi Radiati dan Teduh Dirgahayu saat menyampaikan Kuliah Umum secara virtual. (foto : istimewa)
Arie Dwi Radiati dan Teduh Dirgahayu saat menyampaikan Kuliah Umum secara virtual. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Perusahaan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI Persero) melakukan transformasi digital untuk kepuasan pelanggan. Transformasi Digital tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga orang dan proses bisnis. Selain itu, Transformasi Digital mendorong pergeseran perusahaan yang semula berorientasi produk menuju pelayanan berorientasi pada pelanggan.

Arie Dwi Radiati, Culture Communication and Capability Lead of Transformation Office PT KAI (Persero) mengungkapkan hal tersebut Kuliah Umum Program Studi (Prodi) Magister Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta secara virtual, Sabtu (5/7/2025). Kuliah Umum mengangkat tema ‘Berbagi Pengalaman Terbaik Transformasi Digital Tingkatkan Layanan Kompetitif di Era Global.’

Bacaan Lainnya

Selain Arie Dwi Radiati, Kuliah Umum ini juga diisi Ir Irving Vitra Paputungan, ST, MSc, PhD, Ketua Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII. Sedang moderator Dr Ir R Teduh Dirgahayu, Dosen Mata Kuliah Transformasi Digital dan juga Dosen Informatika FTI UII.

Lebih lanjut Arie Dwi Radiati menjelaskan transformasi digital dimaksudkan untuk perbaikan dalam layanan kereta api yang meliputi peningkatan kualitas, layanan berorientasi pelanggan, dan tingkat ketepatan waktu yang tinggi. Selain itu, transparansi ketersediaan tiket dan implementasi alat digital untuk pemesanan.

“Penggunaan teknologi pengenalan wajah bertujuan merampingkan proses boarding dan upaya menjaga kebersihan dan keselamatan, termasuk toilet yang terpisah antara laki-laki dan Wanita serta kepatuhan terhadap peraturan perlindungan data,” kata Arie Dwi Radiati.

Transformasi Digital, kata Arie Dwi Radiati, juga menghadapi beberapa tantangan. Tantangan transformasi digital, terutama berfokus pada faktor internal dan budaya perusahaan. Melakukan reformasi sistem yang ada ke digital dapat menghadapi banyak tantangan, baik eksternal maupun internal, ataupun yang menyatakan keraguan tentang keberhasilan transformasi tersebut.

“Sehingga menekankan bahwa faktor manusia sering menjadi tantangan utama untuk perubahan yang sukses. Mengutip contoh seperti budaya keselamatan di industri kereta api di mana 70% kegagalan disebabkan oleh kesalahan manusia,” kata Arie.

Pelaksanaan Transformasi Digital di PT KAI, tambah Arie, membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan kesiapan sumber daya manusia. Perusahaan telah membentuk Kantor Transformasi untuk mengawasi proses dan memantau kemajuan melalui pertemuan dan alat reguler.

“Selain itu keterlibatan konsultan, peran pemerintah pusat dan lokal, dan potensi layanan berbasis virtual. Saat ini PT KAI (Persero) terus memperbarui layanannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” tandas Arie.

Sedang Teduh Dirgahayu mengatakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dalam transformasi digital. Tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di Indonesia.

Salah satu pencapaian utama, kata Teduh, digitalisasi sistem tiket dan pembayaran, yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan dan pembayaran secara online melalui aplikasi dan platform digital. “Inovasi ini tidak hanya memudahkan proses pembelian tiket, tetapi juga mengurangi antrian di stasiun serta meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan,” kata Teduh.

Sementara Irving Vitra Paputungan mengatakan Transformasi Digital yang dilakukan PT KAI (Persero) mencakup pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan operasional dan logistik. Dengan menerapkan sistem berbasis data dan kecerdasan buatan, KAI mampu memantau pergerakan kereta secara real-time, mengoptimalkan jadwal perjalanan, serta mengelola distribusi logistik dengan lebih akurat.

“Hal ini memberikan manfaat positif terhadap ketepatan waktu perjalanan dan keamanan penumpang, serta memperkuat posisi PT KAI (Persero) sebagai penyedia layanan transportasi yang andal dan kekinian,” kata Irving.

Menurut Irving, pengalaman sukses PT KAI (Persero) dalam melakukan transformasi digital memberikan pelajaran berharga bagi perusahaan lain di sektor transportasi maupun industri lainnya. Kunci dari keberhasilan ini terletak pada komitmen kuat terhadap inovasi, kolaborasi lintas departemen, serta fokus pada kebutuhan dan kenyamanan pelanggan.

“Dengan terus beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, PT KAI (Persero) membuktikan bahwa transformasi digital bukan hanya sebuah pilihan, melainkan keharusan untuk tetap relevan dan kompetitif di era global,” kata Irving.

Disisi lain, tambah Irving, dilansir dari beragai sumber, PT KAI (Persero) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 16,71 triliun semester I/2024. Pendapatan tersebut didominasi dari bisnis angkutan serta ditunjang lini usaha lainnya. Sedangkan berdasarkan laporan keuangan, PT KAI (Persero) membukukan kenaikan pendapatan 17,26% menjadi Rp 16,71 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,25 triliun.

“Tujuan Kuliah Umum ini agar Mahasiswa mendapatkan insight tentang pengalaman terbaik dalam mengimplementasikan transformasi digital yang telah dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero),” kata Irving. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *