IAIN dan Polres Salatiga Sepakat Ciptakan Keadaan Kondusif

Pimpinan IAIN Salatiga foto bersama dengan Kapolres AKBP Gatot Hendro Hartono di halaman kampus, Senin (7/10/2019). (foto : istimewa)

SALATIGA, JOGPAPER.NET — Institut Agama Islam Negeri Salatiga (IAIN) dan Polisi Resort (Polres) Salatiga sepakat untuk menciptakan keadaan kondusif di wilayah Salatiga. Kesepakatan tersebut terungkap saat Kapolres Salatiga, AKBP Gatot Hendro Hartono melakukan silaturahmi ke kampus IAIN Salatiga, Senin (7/10/2019).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Sidqon Maesur, Lc MA menerima kunjungan Kapolres Salatiga. Komitmen tersebut dibuat sebagai wujud kepedulian dua institusi dalam menciptakan kota yang toleran.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, beberapa pekan lalu di berbagai daerah termasuk di Kota Salatiga mahasiswa melakukan demontrasi. Mahasiswa memprotes pasal-pasal karet dalam RUU KUHP, UU KPK, RUU Kemasyarakatan, RUU Sumber Daya Air, dan RUU Pertanahan.

Sidqon Maesur mengatakan dalam menyikapi perkembangan tersebut, IAIN Salatiga bersama Polres Salatiga mengajak para mahasiswa dan masyarakat untuk memelihara keadaan kondusif Kota Salatiga. Sehingga bisa tercipta suasana yang rukun serta taat pada norma beragama dan negara. IAIN berada di kota toleransi serta menjadi destinasi belajar mahasiswa dari seluruh Indonesia dan luar negeri.

“Kita menghindarkan diri dari ajakan/provokasi yang bisa menimbulkan keretakan ikatan bermasyarakat. Sebaliknya mengedepankan hidup damai, saling menghormati dan bergotong royong untuk kesatuan masyarakat di kota Salatiga dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata doktor bidang Minat Kajian Timur Tengah dari program Studi Agama dan Lintas Budaya tersebut.

Sementara Gatot Hendro Hartono mengatakan terima kasih atas penyampaian aspirasi para mahasiswa serta masyarakat yang dapat berjalan tertib dan tetap menjaga situasi keamanan. Gatot berharap mahasiswa dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Mahasiswa bisa lebih mengutamakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat seperti bakti sosial. Misalnya, saat ada musim kemarau mahasiswa bisa membantu di daerah yang kesulitan air dan apabila ada permasalahan lebih baik didiskusikan dengan baik,” terang Gatot.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *