Dua Mahasiswi Magister Informatika UII Ikuti Student Exchange di Norwegia

USN
Dari kanan ke kiri: Raf'ie Pratama PhD, Prof Fathul Wahid, Isna Khoirunnisa, Adinda Meutia, dan Dr R Teduh Dirgahayu di USN Norwegia. (foto : istimewa)

PERASAANNYA campur-campur. Bersyukur, senang dan sedih, saat mendapat kabar terpilih menjadi peserta Student Exchange di University of South-Eastern Norway (USN) Hønefoss, Norwegia. Kabar itu hanya sehari setelah wawancara, lebih cepat dari pada dugaannya.

Senangnya, mendapat kesempatan untuk memenuhi impian kuliah di luar negeri. Sedang sedihnya, ketika menelepon orang tua walaupun mereka turut bahagia tapi Ibu tiba-tiba menangis karena mengetahui anaknya akan pergi jauh.

Bacaan Lainnya

Itulah ungkapan Adinda Meutia, mahasiswi Program Studi Magister Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) yang terpilih untuk mengikuti Student Exchange di USN. Selain Adinda Meutia, juga Isna Khoirunnisa yang akan mengikuti kuliah satu semester di USN.

Sedang Isna Khoirunnisa bersyukur dan berterima kasih kepada UII yang memberikan kesempatan. Ia tidak menyangka jika kesempatan tersebut datang sangat cepat. “Saya baru wisuda S1 di bulan Agustus 2022. Kemudian mendaftar dan masuk Magister Informatika UII bulan September 2022. Bulan Oktober wawancara untuk mengikuti program student exchange ini. Ternyata tidak menunggu lama, hari ini wawancara keesokan paginya sudah diumumkan,” kata Isna.

Isna menambahkan sebagai mahasiswa dari pendanaan Erasmus diwajibkan untuk mengambil empat mata kuliah. “Ada empat courses dan kita juga diarahkan untuk membuat semacam education planning atau kontrak belajar, berapa bobotnya, berapa mata kuliahnya secara tertulis,” kata Isna.

Dalam satu kelas, ada 20 mahasiswa yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya, Bangladesh, Iran, Srilanka, Nigeria, Romania, Slovaskia, Norwegia. “Orang Norwegia sendiri hanya tiga mahasiswa,” katanya.

Isna menjelaskan ada perbedaan kurikulum di jadwal kuliah dan tidak seperti di Indonesia. “Di Norwegia, satu mata kuliah bisa dilaksanakan selama dua atau tiga hari secara berturut-turut dalam satu minggu. Masa belajarnya, tiga-lima jam dalam satu hari. Mulai dari pukul 09:00 atau 10:00,” jelasnya.

Di USN, kedua mahasiswi konsentrasi Forensika Digital ini masuk ke Program Studi (Prodi) Science of Management Information System (MIS), Departement Business and Information Technology, USN. Mereka akan menyelesaikan empat mata kuliah yaitu Management Engine Project, Business Analytic, Theoritical Digital Information, dan Reseach Method.

“Mereka akan belajar di USN sampai bulan Juni 2023. Mereka akan mengikuti kuliah satu semester dengan empat mata kuliah. Tentunya nanti akan dikonversi dengan mata kuliah yang ada di Magister Informatika UII,” kata Irving Vitra Paputungan, PhD, Ketua Prodi Magister Informatika FTI UII, kepada wartawan secara virtual, Kamis (9/2/2023). (*)