Benedictus Renny See Ingin Wujudkan UP 45 Profesional dan Humanis

Benedictus Renny See menyanyikan lagu seusai dilantik sebagai Rektor UP 45 Periode 2022-2026 di Yogyakarta, Kamis (14/7/2022). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Proklamasi (UP) 45 periode 2022-2026, Dr Benedictus Renny See, SH, SE, MH, bertekad mewujudkan kampusnya lebih profesional dan humanis. Untuk mewujudkannya, Benedictus Renny See telah menyiapkan delapan program kerja.

Benedictus Renny See mengungkapkan hal tersebut saat memaparkan rencana kerjanya setelah dilantik menjadi Rektor UP 45 Periode 2022-2026 di Yogyakarta, Kamis (14/7/2022). Pelantikan dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prof drh Aris Junaidi, PhD, perwakilan perguruan tinggi dan tamu undangan.

Bacaan Lainnya

“Universitas menjadi garda terdepan dalam menyiapkan SDM (sumber daya manusia) yang unggul, dan bisa menjawab tantangan zaman. Sehingga prioritas pertama dalam proses pembelajaran di kampus adalah bagaimana cara kita mencetak calon pemimpin masa depan yang berkarakter, berjiwa Pancasila, dan berwawasan internasional,” kata Benedictus Renny See.

Benedictus mengatakan sejak berdiri pada tahun 1964 silam, UP 45 Yogyakarta terus berkembang dan kini telah terakreditasi institusi Sangat Baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Ke depan, UP 45 berupaya untuk mendapatkan akreditasi institusi Unggul.

Delapan program kerja empat tahun ke depan meliputi bidang akademik, non akademik yang berkaitan dengan kurikulum, dosen, organisasi, kelembagaan, sarana dan prasarana. Pertama, pengembangan SDM yaitu memberi kesempatan kepada dosen agar memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu S3. Kedua, membangun budaya penjaminan mutu dari tingkat universitas, fakultas, dan program studi. Ketiga, peningkatan akreditasi. Keempat, peningkatan pelayanan internal dan eksternal.

Kelima, peningkatan pengamalan Tri Dharma perguruan tinggi. Keenam, pengembangan organisasi universitas. Ketujuh, pengembangan kegiatan kemahasiswaan dan alumni. Kedelapan, pengembangan kerjasama, jaringan dan mengoptimalkan media sosial.

“Semua program prioritas tersebut hanya dapat terlaksana dan terwujud apabila seluruh sivitas akademika UP 45, Yayasan UP45 bahu membahu kerjasama untuk mewujudkan. Selain itu, juga adanya arahan LLDikti Wilayah V, dan dukungan pemerintah,” kata Ben.

Sedang Prof drh Aris Junaidi, PhD, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan UP 45 yang berdiri sejak tahun 1964, oleh Eksponen Angkatan 45, hingga saat ini terus berkembang dan telah terakreditasi institusi Sangat Baik. Semoga ke depan meningkat menjadi Unggul.

“LLDikti Wilayah V siap memfasilitasi peningkatan mutu UP 45. Semoga UP 45 semakin maju dan menghasilkan lulusan yang kompetensinya betul-betul diakui oleh masyarakat dan stakeholder. Sehingga para lulusan bisa mengembangkan potensi dirinya, dan nanti bisa bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara,” harap Aris Junaidi.

Usamah Said saat memberikan sambutan pada pelantikan Rektor UP 45 Periode 2022-2026. (foto : heri purwata)

Sementara Ketua Pembina Yayasan 45, Usamah Said, MPA, ke depan merupakan masa yang lebih sulit. Apabila UP 45 berjalan seperti biasa, tidak mungkin bisa mengatasi segala kesulitan yang dihadapi.

“Karena itu, saya mengajurkan kepada segenap sivitas akademika untuk bersama bahu membahu bersama Dr Ben dalam memimpin universitas ini. Sehingga 100 persen lulusan UP 45 menjadi pemain utama di dalam lapangan kerja, pemerintahan dan sebagainya. Tidak sekedar melengkapi jumlah penganggur di Indonesia,” harap Usamah.

Usamah juga mengharapkan agar sivitas akademika UP 45 menjalin kerjasama dengan dunia kerja atau industri. Sehingga UP 45 mendapat masukan tentang kompetensi apa yang mereka butuhkan.

“Ada tiga lulusan yang akan dilahirkan oleh Universitas Proklamasi 45 ini. Pertama, peneliti. Mereka adalah anak-anak milenial yang tidak ingin bekerja pada orang lain, mereka memilih sebagai peneliti. Kedua, wiraswastawan. Mereka juga tidak mau bekerja di bawah perintah orang lain dan ingin berusaha sendiri. Ketiga, profesional yaitu ahli-ahli yang memperkuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia,” kata Usamah. (*)