Rektor : UWM Sajikan Pendidikan Bermutu dengan UKT tidak Mahal

Prof Edy Suandi Hamid saat menjelaskan UKT di UWM.
Rektor UWM, Prof Edy Suandi Hamid menjelaskan UKT di UWM kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (14/5/2024). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Prof Dr H Edy Suandi Hamid MEc menegaskan UWM menyajikan pendidikan bermutu dengan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang tidak mahal. Hal ini bisa terjadi karena UWM mendapat subsidi dari Yayasan yaitu Kraton Yogyakarta.

Edy Suandi Hamid mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (14/5/2024). Rektor UWM didampingi Wakil Rektor I, Desy Ayu Krisna Murti ST, MSc; Wakil Rektor II, Retno Kusumawiranti SSos, MPA; Wakil Rektor III, Dr Rony Sulistyanto Luhukay SH, MH; Antonius Satria Hadi SE, MSc, PhD, Direktur Kantor Urusan Internasional, dan Fitri Rini Farida Kepala Divisi Corsex & Multimedia.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Edy Suandi Hamid menjelaskan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki keunggulan pada fleksibilitas penetapan UKT. Sistem penetapan UKT yang digunakan UWM sudah lebih baik dan selama ini tidak ada keluhan dari mahasiswa.

“Misalnya, ada tarif-tarif per SKS (Satuan Kredit Semester) dan lain sebagainya semua sama. Penetapannya, tidak melihat penghasilan dari orang tua masing-masing mahasiswa,” kata Edy Suandi Hamid.

Selain itu, kata Edy, penetapan UKT di UWM juga dimaksudkan agar akses masyarakat untuk kuliah terus meningkat. Hal ini sesuai dengan cita-cita pendiri UWM yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX bersama KGPH Mangkubumi (sekarang: Sri Sultan Hamengku Buwono X). UWM memberikan kesempatan yang sama bagi semua potensi anak bangsa untuk mendapatkan pengajaran dan pendidikan tinggi.

Edy menambahkan UWM bisa menetapkan UKT tidak mahal karena mendapatkan subsidi dari Kraton Yogyakarta. Salah satunya, bertahun-tahun menempati Kampus di nDalem Mangkubumen tidak pernah dipungut uang sewa oleh Kraton Yogyakarta.

“Kita bangun Kampus Baru di Banyuraden Gamping, tanahnya menyewa Rp 240 juta/tahun. Bayangkan selama puluhan tahun kita tidak menyewa tanah dan bangunan di nDalem Mangkubumen. Itu kontribusi Yayasan yang luar biasa,” tandas Edy.

Kemudian Edy menandaskan untuk membangun Kampus Baru, UWM juga tidak membebankan kepada mahasiswa. Tetapi dana untuk membangun gedung-gedung di Kampus Baru berasal dari berbagai pihak.

Selain Kampus Baru, tambah Edy, UWM juga berupaya untuk meningkatkan kualitas dosen-dosen dengan mendorong mereka untuk menempuh jenjang pendidikan tertinggi. Selain itu, juga mendorong dosen yang sudah Lektor Kepala agar mengurus gelar Guru Besarnya. (*)