TPS3R Girirejo akan Dilengkapi Insenerator Kreasi FTI UII

Prof Hari Purnomo memberi keterangan kepada wartawan tentang Insenerator Ramah Lingkungan kreasi FTI UII. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) berhasil mendampingi Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam mengolah sampah. Sampah yang dihasilkan warga desa dikumpulkan dan ditampung di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

Kemudian teknik pengolahannya diawali dengan pemilahan berdasarkan tipe sampah organik, sampah plastik kemasan, sampah botol bekas, dan terakhir sampah residu. Sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan ulang dikumpulkan untuk dijual kepada pengepul. Sedangkan sampah residu yang terdiri dari plastik tidak layak jual dan popok dikirim ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang.

Bacaan Lainnya

Untuk mengirim sampah residu ke Magelang, pengelola TPS3R Desa Girirejo harus mengeluarkan dana kurang lebih Rp 1 juta per bulan untuk biaya transportasi dari desa ke kota. Pengeluaran ini tentu membebani pengelola sampah, sehingga FTI UII berinisiatif dan berupaya untuk mencarikan solusinya.

“Semula sampah residu diusulkan untuk diproses dengan teknologi termal atau insenerator. Tetapi Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak berlokasi di area dataran tinggi Gunung Merbabu yang memiliki iklim basah. Kondisi ini menyebabkan pengolahan sampah dengan teknologi termal akan membutuhkan banyak energi atau tidak ekonomis,” kata Dekan FTI UII, Prof Dr Ir Hari Purnomo, MT, IPU, ASEAN.Eng kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (15/7/2022).

Cholila Tamzysi menjelaskan cara kerja Insenerator Ramah Lingkungan kreasi FTI UII. (foto : istimewa)

Hari Purnomo didampingi Cholila Tamzysi, ST, MEng, Peneliti dan Dosen Program Studi Teknik Kimia Program Sarjana dan Guntur Martha Baya, Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Program Sarjana angkatan 2019. Karena Girirejo memiliki iklim basah, maka teknologi insenerator yang cocok harus dilengkapi dengan pengering yang memanfaatkan flue gas dari ruang bakar. Sedang asap hasil pembakaran diproses dengan filter kapur dan scrubber air sehingga gas yang keluar menjadi bersih atau Insenerator Ramah Lingkungan.

FTI UII sudah membuatkan Insenerator Ramah Lingkungan. Namun alat ini masih diujicobakan di Kampus FTI UII. Jika hasilnya sudah optimal, Insenerator Ramah Lingkungan ini akan diserahkan ke TPS3R Desa Girirejo.

Menurut Hari Purnomo, pengabdian masyarakat ini baru melibatkan Program Studi (Prodi) Teknik Kimia. Ke depan, akan melibatkan lima Prodi lainnya yang ada di FTI UII yaitu Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Informatika, Teknik Elektro dan Rekayasa Tekstil. 

Pengolahan sampah, kata Hari Purnomo, memberikan lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemudi desa dan menjaga lingkungan tetap bersih. Program ini sebagai implementasi Pelaksanaan Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melibatkan Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FTI UII 

“Tujuan pelaksanaan dari program pengabdian ini adalah menambah wawasan dan kemampuan praktik masyarakat Desa Ngablak serta mereduksi limbah residu secara konkrit. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan melakukan edukasi, pelatihan dan pendampingan bagi para warga,” katanya. (*)