UII Luncurkan Majalah Elektronik ‘UII Business and Economic Insights’

Fathul Wahid saat memberikan sambutan peluncuran majalah elektronik 'UII Business and Economic Insights' Selasa (15/12/2020). (foto: screenshotzoom/heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Islam Indonesi (UII) meluncurkan majalah elektronik ‘UII Business and Economic Insights’ secara Daring (dalam jaringan), Selasa (15/12/2020). Majalah elektronik ini diterbitkan satu kali dalam tiga bulan oleh Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FBE UII).

Peluncuran dilakukan Dekan FBE UII, Prof Dr Jaka Sriyana, SE, MSi dan dihadiri Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST,MSi, PhD. Peluncuran juga menghadirkan penulis Drs Suwarsono MA (Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII), Adib Zaidani Abdurrohman (Alumni FBE UII Angkatan 2002 dan Diplomat/Negosiator Indonesia di Komite 5 PBB, New York, AS).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Jaka Sriyana mengatakan rencana untuk menerbitkan majalah ini sudah cukup lama. Namun baru di saat pandemi Covid-19 majalah ini bsa diluncurkan dan bertujuan sebagai wadah gagasan dalam merespon situasi bisnis dan ekonomi yang sedang berkembang dengan memberikan perspektif yang mendalam baik dalam tataran akademis maupun praktis.

“Majalah ini juga menjadi tempat bagi para akademisi UII dan alumni UII yang berkarier sebagai praktisi bisnis maupun pengambil kebijakan di level daerah, nasional, maupun internasional untuk menyalurkan gagasan atas kondisi bisnis dan ekonomi yang sedang berkembang,” kata Jaka Sriyana.

Sedang Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan peluncuran ‘UII Business and Economic Insights’ merupakan inisiatif yang luar biasa. Ia menilai majalah ini merupakan gabungan dua media internasional yang sudah lama terbit yaitu The Harvard Business Review (HBR) dan The Economist.

Fathul Wahid mengharapkan agar ‘UII Business and Economic Insights’ bisa memiliki ciri seperti dua majalah internasional tersebut. Setidaknya ada tiga ciri yaitu memiliki ciri khas, menginspirasi dan lestari.

“Majalah ini harus unik. Belajar dari The Economist memiliki gaya bahasa yang berbeda seperti jenaka, literasi, bunyi konsonan diulang, bang thoyib, sanepo, purwokinanti. Ini tidak mudah, karena itu dewan redaksi bekerja keras,” kata Fathul Wahid.

Sementara Arief Rahman, PhD, Pimpinan Redaksi UII-Business & Economic Insights/Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FBE UII mengatakan majalah ini sengaja dirilis dalam bentuk elektronik. Hal ini dimaksudkan agar majalah ini lebih mudah menjangkau pembaca yang lebih luas.

Sehingga isinya, kata Arief, dapat dinikmati oleh berbagai pemangku kepentingan dalam merespon perkembangan situasi bisnis dan ekonomi terkini, khususnya pengambil kebijakan di dunia industri dan pemerintahan. “Kontennya ilmiah, namun dikemas dalam gaya bahasa populer agar mudah dipahami oleh para pembaca, khususnya pembaca non-akademisi,” kata Arief.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *