UII Dampingi Kalurahan Giriasih Kembangkan Wisata Air Bembem

Agus Taufiq memakaikan pelampung kepada operator perahu wisata Embung Bembem. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia (UII) mendampingi Kalurahan Giriasih, kembangkan Taman Wisata Air Embung Bembem. Sabtu (26/12/2020), Taman Wisata Air Embung Bembem yang berada di Pedukuhan Trasih, Kalurahan Giriasih, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul dilaunching.

Demikian diungkapkan Ir Agus Taufiq MSc, dosen Program Studi Rekayasa Tekstil Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII dan Usmar Cim’s Ismail SE, dosen Pembimbing Pusat KKN DPPM UII kepada wartawan secara Daring, Selasa (29/12/2020). UII menyumbangkan dua perahu karet dan pelampungnya saat soft launching bulan September 2020 lalu.

Bacaan Lainnya

“Sejak soft launching September dan hingga secara resmi dibuka untuk umum (10 Jumadal Awwal 1442 H/26 Desember 2020) tren pengunjung wisatawan baik lokal maupun luar daerah sudah mulai menunjukkan grafik yang meningkat. Alhamdulillah semoga Program Pengembangan Wisata Air di Embung Bembem, dapat meningkatkan perekonomian dan penganekaragaman pekerjaan warga Giriasih,” kata Agus Taufiq.

Dijelaskan Agus Taufiq, Embung Bembem merupakan salah satu telaga milik warga yang biasa digunakan untuk mandi cuci kakus (MCK), ternak, tanaman, dan lain-lain. Namun kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UII, Embung Bembem dirawat dan dipertahankan serta diarahkan untuk obyek wisata potensial.

Lebih lanjut Agus Taufiq menjelaskan program ini merupakan program DPPM UII (Pusat Kuliah Kerja Nyata dan Pusat Pengabdian Masyarakat) yang dilakukan secara berkelanjutan. “Program ini dimulai tahun 2017, mahasiwa KKN membuat masterplan, saat itu pak Aden dan mas Usmar Cim’s Ismail yang membimbing,” katanya.

Kemudian tahun 2018, kata Agus Taufiq, mahasiswa KKN UII dengan dosen pembimbing yang sama mendapatkan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merealisasikan masterplan. Selain itu, juga mendapat dukungan Program Pengabdian Masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII anggaran 2020/2021 yang diusulkan Agus Taufiq, bersama Ir Pratikno Hidayat MSc dan Usmar Ismail.

“Tahun 2018 desa mendapat dana Rp 1,3 miliar dari PUPR untuk pengembangan telaga desa. Wujudnya seperti sekarang ini, sehingga bisa dikelola sebagai obyek wisata. Maka KKN berikutnya, ke arah itu dan membuat masterplan menjadi obyek wisata,” jelasnya.

Untuk keselamatan pengunjung, sudah dibentuk Tim SAR (Search and Rescue). Saat wisatawan naik perahu untuk mengelilingi Embung Bembem wajib mengenakan pelampung.

Konsep wisata selanjutnya yang dikembangkan adalah wisata edukasi, kuliner, kesenian, dan lain-lain. “Kami akan melibatkan wisata mengajak wisatawan membuat emping, cara memberi makan ternak. Ada keasyikan tersendiri bagi pengunjung,” kata Agus Taufiq.

Sementara Lurah Kalurahan Giriasih, Suwitono mengatakan Wisata Air Embung Bembem ini merupakan hasil kerjasama dengan Pusat KKN DPPM UII. Desain pengembangan Wisata Air Embung Bembem mengusung konsep kearifan lokal.

Kebijakan ini, kata Suwitono, diputuskan setelah pihaknya bersama bersama UII Yogyakarta melakukan pemetaan potensi yang cocok untuk dikembangkan di Embung Bembem. “Harapannya semua potensi di Kalurahan Girisasih mulai dari alam, budaya, handycraft serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan diintegrasikan sehingga akan menjadi sebuah model paket wisata desa,” kata Suwitono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *