Ubah Suara Jadi Listrik, Mahasiswa Kimia UII Dapat ACS Award

Fuad Afif Ibrahim, Nurul Hidayati Airun, dan Tegar Ramadhan saat menerima ACS Award di SEAGIC Malaysia, Sabtu (1/12/2018). (foto : istimewa)

Fuad Afif Ibrahim, Nurul Hidayati Airun, dan Tegar Ramadhan, tiga mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) berhasil mengubah energi suara menjadi listrik. Hasil penelitian ini mendapat Special Award dari American Chemical Society (ACS) Malaysia Chapter pada SEAGIC (South East Asia Global Innovation Challenge) di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Sabtu (1/12/2018).

Dijelaskan Afif, penelitian ini menggunakan material bahan PVC/graphene untuk mengubah energi suara menjadi energi listrik. Transformasi energi suara menjadi energi listrik ini dapat mengurangi CO2 atau karbon dioksida. Sebab CO2 terlalu berlimpah akan membuat pemanasan global (global warming).

Bacaan Lainnya

“Pemanfaatan CO2 akan membuat udara menjadi bersih,” kata Fuad Afif Ibrahim dan Nurul Hidayati Airun yang ditemui di Kampus FMIPA UII Yogyakarta, Kamis (13/12/218).

Lebih lanjut Afif menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik. Suara masuk sebagai sumber energi yang bertekanan dan mengenai membran atau diafragma. Selanjutnya, membran tersebut akan menghasilkan getaran.

Getaran tersebut kemudian dialirkan melalui kawat yang menyambung ke magnet sebagai antena. Antena tersebut berfungsi untuk memberikan penambahan sinyal-sinyal listrik yang kemudian dikonversi PVC graphene. Dengan bantuan rectifier arus listrik AC diubah menjadi DC.

Menurut Afif, penelitian yang dibimbing Muhammad Arsyik Kurniawan, MSc ini
memiliki prospek yang menjanjikan terkait dengan keberlanjutan energi di masa depan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk mengatasi kelangkaan dan sumber energi listrik saat ini,

SEAGIC diadakan setiap tahun dengan tema yang berbeda dan dilaksanakan di Universitas Kebangsaan Malaysia. Partisipan diharuskan membuat video hasil penelitian dengan durasi selama tiga menit sesuai dengan tema yang diajukan dan dikirimkan ke panitia lomba.

Para partisipan yang terpilih diundang ke Malaysia untuk mepresentasikan hasil penelitiannya. Ada tiga jenis pemenangyaitu juara 1, 2, 3, best poster (1 dan 2) serta juara favorit dari RSC (Royal Society of Chemistry) dan ACS (American Chemical Society). Tahun ini mengangkat tema “Sustainable Energy, Doesn’t Cost The World”.

Di SEAGIC 2018, mahasiswa FMIPA UII berhasil meraih dua penghargaan yaitu Special Award dari American Chemical Society (ACS) yang diraih Fuad Afif Ibrahim, Nurul Hidayati Airun, dan Tegar Ramadhan. Sedang Royal Society Chemistry (RSC) Khoirunnisa, Fernanda Ramadhan Fauzi Firdaus, dan Desi Nasriyanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *