Jurusan Farmasi UII Latih Kader Kesehatan PTM Sekitar Kampus

Sunarto
Sunarto saat menjelaskan tentang tugas Kader Kesehatan di FMIPA UII Yogyakarta, Kamis (22/9/2022). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) memberikan pelatihan kepada kader kesehatan empat dusun di sekitar Kampus UII. Mereka diharapkan dapat memberikan edukasi kepada warga masing-masing pedukuhan agar tetap menjaga kesehatan, khususnya bagi penderita penyakit tidak menular (PTM).

Pelatihan dengan nara sumber dosen Fakultas Kedokteran UII, Dr dr Sunarto, MKes yang juga pakar kesehatan masyarakat. Pelatihan ini diharapkan para kader kesehatan bisa mengedukasi masyarakat sehingga dapat memperpanjang umur warga yang memiliki penyakit tidak menular.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Sunarto, penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan menjadi penyebab kematian di antaranya, jantung, diabetes militus, kanker, stroke, paru dan hati. Fase pertama, penyakit tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Selain itu, juga disebabkan perilaku warga seperti merokok, diet, alkohol, aktivitas fisik, dan stres.

Fase kedua, faktor resiko dari kebiasaan perilaku warga tersebut dapat menimbulkan hipertensi, hiperglikemi, obesitas, dislipidemia, les pra kanker, bronkitis. “Fase ini merupakan tugas dari kader kesehatan agar bisa mencegah timbulnya penyakit tidak menular tersebut,” kata Sunarto.

Sedang fase ketiga atau akhir, merupakan tugas dokter spesialis yang menangani jantung, stroke, diabetes, ginjal kronik, kanker. Juga cedera, thalassemia, lupus dan osteoporosis.

Kompetensi yang harus dimiliki kader kesehatan adalah bisa melakukan tes darah, dan mengoperasikan tensi meter. Para kader kesehatan diharapkan dapat mendirikan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di pedukuhan masing-masing.

Kader kesehatan saat mendengarkan penjelasan dr Sunarto. (foto : heri purwata)

Tugas kader kesehatan Posbindu PTM di antaranya, pertama, memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi masyarakat yang beresiko terkena penyakit PTM. Kedua, mengenali faktor risiko PTM yang ada dan upaya mengurangi jumlah maupun intensitas faktor risiko PTM.

Sedang apt Mutiara Herawati SFarm, MSc, dosen Jurusan Farmasi UII pelatihan kader kesehatan ini didasari pretest dan posttest terhadap kepatuhan warga PTM dalam meminum obat di empat dusun yaitu Pelem, Sembung, Candi Karang, dan Sambiroto, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) .
Hasilnya, sebanyak 86 persen masyarakat tidak patuh dalam meminum obat, dan hanya 14 persen warga yang disiplin meminum obat.

Berdasarkan hasil tersebut, Jurusan Farmasi melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat disiplin minum obat. Satu bulan kemudian melakukan postest dan hasilnya 4,3 persen sangat patuh meminum obat, 43,5 persen patuh, dan 52,2 persen kurang patuh minum obat.

Sementara apt Ari Wibowo, SFarm, MSc, dosen Jurusan Farmasi FMIPA UII menjelaskan dirinya, Mutiara Herawati dan apt Suci Hanifah, SF, MSi, PhD bersama mahasiswa melakukan penelitian di empat pedukuhan tersebut. Hasil penelitiannya dibuat Home Medical Record yang berisi identitas pasien, penyakit, kepatuhan meminum obat, serta kebiasaan lain yang bisa mempengaruhi kesembuhan pasien.

“Ini merupakan pengabdian masyarakat dengan tim inti, saya, Bu Mutiara, dan Bu Suci Hanifah, serta dibantu mahasiswa. Ini merupakan program hibah dari DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UII. Harapnya kalau ada kader seperti ini bisa berkelanjutan,” kata Ari Wibowo. (*)