Tim UGM Raih Tangguh Award 2016

Tim UGM saat menerima Tangguh Award 2016 di Manado, Sulawesi Utama, Kamis (13/10/2016). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA — Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Tangguh Award 2016 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menyusul ditetapkan sebagai juara dua katagori lomba karya tulis ilmiah pada Lomba Kreativitas Bidang Kebencanaan 2016.

Tim UGM mengajukan karya tulis berjudul “Dokter-Bensor Detektor Pergerakan Tanah Berbasis Ekstensiometer dan Aplikasi Android sebagai Solusi Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor.” Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (13/10/2016) lalu.

Tim UGM beranggotakan Yuniar Rizky (Teknik Elektro), Eka Dhamayanti (Teknik geologi), Setia Prihatin (Teknik Geologi), Fatihan Hafiz Aulia (Teknik Elektro), serta Suryo Prakoso Putra (Teknologi Informasi).

Menurut Suryo Prakoso, salah satu anggota tim mengatakan Dokter Bensor merupakan aplikasi android yang dikembangkan untuk menampilkan informasi peringatan dini bencana longsor. Alat tersebut juga menyediakan layanan laporan masyarakat tentang potensi bencana longsor di titik-titik lokasi rawan longsor.

“Informasi dari sistem peringatan dini (EWS) ekstensiometer diintegrasikan dengan sebuah aplikasi berbasis andorid yang bisa diakses masyarakat untuk mengantisipasi bencana longsor,” kata Suryo Prakoso di Kampus UGM Yogyakarta, Senin (17/10/2016).

Lebih lanjut Suryo menjelaskan alat ini dikembangkan dengan beberapa menu. Di antaranya, peta titik penempatan EWS Ekstensiometer yang berisikan koordinat, lokasi, tanggal, jam, besar pergeseran, serta tingkat bahaya.

Selain itu, juga dilengkapi pula dengan peta kerentanaan gerakan massa tanah, kalender mitigasi bencana longsor, informasi link BPBD, info longsor terbaru, dan edukasi bencana longsor. Ada juga menu laporan gejala tanah longsor bagi masyarakat. “Melalui aplikasi ini masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam melakukan mitigasi bencana secara cepat, efektif, dan efisien,” jelas Suryo.

Sementara Kepala Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa UGM, Ahmad Agus Setiawan ST MSc PhD mengatakan dalam lomba tersebut tim mahasiswa UGM menjadi nominator termuda. Hasilnya, berhasil meraih juara 2 dalam penghargaan Citra Carita Parama kategori karya tulis ilmiah.

Menurut Ahmad, tim UGM berhasil meraih juara dua setelah melalui proses penjurian yang ketat dan bersaing dengan lebih dari 200 karya tulis lainnya. “Kemenangan ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus sebagai pemantik semangat mahasiswa UGM untuk tidak berhenti berkarya untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara di masa depan,” tandas Ahmad, Senin (17/10/2016).

Lebih lanjut Ahmad Agus mengungkapkan pengembangan Dokter Bensor berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2015. Program yang diajukan berhasil mendapatkan dana hibah penelitian dari Dirjen Dikti pada 2016. Hanya saja, karya mereka belum bisa lolos maju ke PIMNAS.

Meski demikian, kata Ahmad, para mahasiswa tidak patah semangat dan terus menjalankan kerativitas dan usahanya. Akhirnya usaha mereka membuahkan hasil manis dengan meraih Tangguh Award 2016.

“Ini membuktikan produk-produk yang dihasilkan mahasiswa melalui PKM sangat inovatif dan kompetitif. Karenanya kami terus mendukung program-program para mahasiswa tidak hanya sekedar bisa menang di PIMNAS tetapi bisa lanjut meraih prestasi nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *