UII Miliki Pusat Studi Tafaquh

Fathul Wahid saat meresmikan Pusat Studi Tafaqul di Kampus UII Terpadu, Selasa (16/3/2021). (foto : Humas UII)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki Pusat Studi Tafsir Al-Qur’an dan Hadis (Tafaquh). Pusat Studi Tafaquh yang diresmikan Selasa (16/3/2021) ini merupakan ikhtiar UII untuk semakin mengakrabi Alquran dan Hadis serta memahaminya dengan lebih baik.

Peresmian dilakukan Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD didampingi Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf UII, Drs Suwarsono Muhammad MA serta disaksikan tamu undangan terbatas dan pemirsa melalui saluran Youtube UII. Peresmian juga diisi dengan ‘Ngaji Bareng’ dengan menghadirkan pembicara Prof Dr M Quraish Shihab, Lc, MA dan KH Ahmad Bahauddin Noersalim (Gus Baha).

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Rektor UII, pendirian Pusat Studi Tafaquh ini diharapkan dapat memfasilitasi warga UII untuk mengembangkan dirinya untuk lebih akrab dengan Alquran dan Hadis. Selain itu, juga memberikan beragam forum mengkaji Alquran dan Hadis secara lebih mendalam supaya lebih sensitif terhadap pesan-pesan yang dikandungnya.

“Selanjutnya, mentranslasi pesan-pesan tersebut ke dalam beragam ikhtiar konkret yang dapat berandil memecahkan masalah bangsa dan memajukan masyarakat,” kata Fathul Wahid.

Fathul mencontohkan, ayat-ayat awal Surat Al-Muddatstsir, dapat menjadi inspirasi untuk membingkai peran tersebut, yaitu tanggung jawab publik intelektual. Semangat qum fa andzir (bangunlah dan berilah peringatan) perlu dibangkitkan untuk menjaga antena intelektual kita tetap sensitif dengan masalah di sekitarnya.

“Intelektual harus berkontribusi positif dan meluruskan yang bengkok, dengan cara yang santun dan elegan, karena di sana ada nama Tuhan yang harus kita agungkan (wa rabbaka fakabbir). Salah satu cara mengagungkan Allah adalah dengan menghinakan manusia,” katanya.

Riset, kata Fathul, tidak hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi harus bisa berimbas kepada kebaikan khalayak yang lebih luas. Di samping itu, kajian terhadap Alquran dan Hadis diharapkan bisa menjadi pelita kolektif yang memandu semua proses pendidikan dan pengembangan serta aplikasi ilmu pengetahuan di UII selalu sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Sementara Prof Quraish Shihab mengatakan Tafaquh tidak sekedar tahu dan mengerti, tetapi pengetahuan yang alam. Tafaquh tidak digunakan kecuali pengetahuan yang dalam tentang ucapan yaitu firman Allah SWT dan sabda Rasulullah. “Fikih, ilmu yang membahas tentang firman Allah dan ucapan Rasullah,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *