UAD Ingin Implementasikan AIK Terhubung dengan Keilmuan

Pelantikan Wakil Rektor UAD
Pelantikan Wakil Rektor UAD Periode 2024-2028 di Kampus 4 UAD Yogyakarta, Selasa (16/1/2024). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ingin mengimplementasikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) terhubung dengan keilmuan. Sehingga diharapkan UAD dapat menjadi rujukan dalam bidang interkoneksi Al Islam dan Kemuhammadiyahan dengan keilmuan.

Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT mengemukakan hal tersebut saat melantik lima Wakil Rektor periode 2024-2028 di Kampus 4 UAD Yogyakarta, Selasa (16/1/2024). Kelima Wakil Rektor adalah Dr Nur Kholis SAg, MAg (Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan) menggantikan Drs Pardjiman MAg. Prof Ir Sunardi, ST, MT, PhD (Wakil Rektor Bidang Akademik), menggantikan Rusydi Umar ST, MT, PhD.

Bacaan Lainnya

Kemudian Dr Norma Sari, SH, MHum (Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia), Dr Utik Bidayati, SE, MM (Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum), dan Dr Gatot Sugiharto, SH, MH (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni).

Lebih lanjut Muchlas mengatakan di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) telah dikembangkan catur dharma yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. UAD telah memiliki Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan. “Meskipun tidak semua PTMA memiliki Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, tetapi mereka menggabungkan dengan bidang lain,” kata Muchlas.

UAD, kata Muchlas, dalam dua tiga dekade ini telah mengembangkan Al Islam dan Kemuhammadiyahan, baik kepada civitas akademika, dan tenaga kependidikannya. Namun dalam perjalanan tersebut masih banyak kekurangan, terutama terkait dengan kajian Al Islam Kemuhammadiyahan yang terkoneksi keilmuan. Ini masih belum bisa dilaksanakan dengan baik, sekalipun sudah ada platformnya.

“Sehingga saya meminta kepada Dr Nur Kholis dapat memulai kembali mengembangkan nilai-nilai Keislaman dan Kemuhammadiyahan dari perumusan hingga implementasinya. Agar UAD menjadi rujukan dalam bidang interkoneksi keilmuan yang selama ini belum berkembang,” tandas Muchlas.

Selain itu, Muchlas juga berpesan kepada Wakil Rektor AIK, agar mengimplementasikan keilmuan dengan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan. Selama ini, UAD telah mengembangkan dan banyak sekali pembinaan internal menanamkan nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) keluarga besar UAD.

Kemudia kepada Wakil Rektor Bidang Akademik, Muchlas mengharapkan agar dapat mendayagunakan profesor sehingga bisa menelorkan karya-karya spektakuler dan masuk dalam ranah komersialisasi. “Tidak hanya sampai prototipe, tetapi bisa masuk ke komersialisasi,” katanya.

Karena itu, Muchlas berharap kepada Wakil Rektor Bidang Akademik agar dapat menjaga marwah akademik UAD sebagai institusi ilmiah yang selama ini sudah mencapai tingkat yang sangat baik dengan akreditasi Unggul. Ke depan akreditasi ini bisa lebih ditingkatkan lagi. Melalui kebijakan-kebijakan baru agar bisa mengakselerasi prestasi UAD mencapai kemajuan yang signifikan lagi. “Cita-cita UAD menjadi universitas yang diakui internasional sampai saat ini belum optimal. Karena itu, proses internasionalisasi secara akademik harus terus diupayakan,” katanya. (*)