FAI UAD Gelar Studium Generale Bahas Pengembangan Akademik Islamic Studies

Studium General
FAI UAD menggelar Studium General Bahas Kebijakan Pengembangan Akademik Bidang Islamic Studies di Lingkungan PTKI, Selasa (16/1/2024). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Agama IslamUniversitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) menggelar Studium Generale membahas pengembangan kebijakan akademik bidang Islamic Studies di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (16/1/2024). Stadium General yang dilaksanakan di di Ruang Amphiteater Fakultas Kedokteran UAD ini diikuti Dosen FAI, Dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD, mahasiswa Persada, dan Dosen PTKI Kopertais V DIY.

Studium General menghadirkan pembicara Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani, STP, MT, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain itu, juga Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT, dan Prof Ahmad Muttaqin, SAg, MAg, MA, PhD, Badan Pembina Harian (BPH) UAD.

Bacaan Lainnya

Rektor UAD menyampaikan terima kasih atas kehadiran Dirjen Pendis Kemenag RI ke UAD. UAD berharap Studium Generale ini, dapat memberikan pengetahuan yang komprehensif, terutama terkait dengan kebijakan dari Kementerian Agama RI terhadap perkembangan akademik bidang islamic studies.

Setelah memahami Islamic Studies, kata Muchlas, UAD berkeinginan untuk mengajukan dan memperdalam hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan ini. “Sehingga sekiranya nanti pemerintah berkenan untuk memberikan izin operasional kepada program studi yang tengah kami ajukan. Kami sudah dapat memahami kebijakan-kebijakan yang nantinya bisa derivasi menjadi kebijakan-kebijakan akademik bidang Islam di lingkungan UAD,” kata Muchlas.

Pembicara dan peserta Studium General. (foto : istimewa)

Sedang Ahmad Muttaqin, juga menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan UAD dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) tidak hanya mengenal Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga mengenalkan Catur Dharma.

“Selain pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, ada satu lagi yakni dharma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Ini menjadi dharma tersendiri. Oleh karena itu, Studi Islam S-3 menjadi sangat strategis untuk pengembangan dharma keempat di lingkungan PTMA,” kata Ahmad Muttaqin.

Sementara Prof Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan tentang pendidikan dan manusia. “Sesungguhnya yang sedang kita dilakukan saat ini, melalui lembaga pendidikan, pada dasarnya adalah melakukan ikhtiar untuk memanusiakan manusia, memuliakan manusia, dan memberdayakan manusia,” kata Muhammad Ali. (*)