Tujuh Mahasiswa FH UII Mengikuti Program Mobilitas Internasional

Dekan FH UII, Abdul Jamil saat melepas mahasiswa Program Mobilitas Internasional, Selsa (25/1/2022). (foto: screenshoot/zoom/heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Tujuh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) mengikuti Program Mobilitas Internasional ke Korea Selatan dan Rusia. Mereka akan mengikuti program semester pendek selama enam bulan di Department of Law College of Creative Human Resources, Youngsan University, Korea Selatan dan Department of International Relations and World History, Lobachevsky University, Rusia.

Demikian diungkapkan Dekan FH UII, Dr Abdul Jamil SH MH pada Pelepasan Mahasiswa Program Mobilitasi Internasional secara Daring, Selasa (25/1/2022). Mahasiswa peserta Program Mobilitas Internasional ini terdiri atas lima mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (S1) dan dua mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (S2).

Bacaan Lainnya

Sebanyak tiga orang mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) akan mengikuti program transfer kredit di Youngsan University. Kemudian dua orang mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) dan dua orang mahasiswa mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM) akan mengikuti program transfer kredit di Lobachevsky University.

Peserta Program Mobilitas Internasional, Program Transfer Kredit pada semester Genap Tahun Ajaran 2022 ini adalah Muhammad Sulhan, Muhammad Rhayhan Zidane, dan Veni Nur Setyaningsih (mahasiswa PSHPS) ke Youngsan University, Korea Selatan. Kemudian Wildan Amrillah Amrani dan Arief Hasanul Husnan Nasution (mahasiswa PSHPS) ke Lobachevsky University.Sedang mahasiswa PSHM Tazkiya Amalia Nasution dan Rahadian D B Suwartono ke Lobachevsky University.

“Mereka direncanakan akan berangkat bulan Februari 2022. Sedang kita masih menerima mahasiswa yang ingin mengikuti Program Mobilitasi Internasional sehingga jumlah peserta akan semakin banyak,” kata Abdul Jamil.

Dijelaskan Abdul Jamil, Program Mobilitas Internasional telah menjadi program rutin Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia yang dilaksanakan setiap semesternya. Program Mobilitas Internasional telah dilaksanakan di PSHPS sebagai salah satu wujud konsistensi FH UII dalam melaksanakan program internasionalisasi.

“Selain Transfer Kredit, PSHPS dan PSHPM Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia juga menyelenggarakan Program Joint Degree atau Gelar Ganda sebagai wujud dari pelaksanaan Program Mobilitias Internasional,” katanya.

Lebih lanjut Abdul Jamil mengatakan sejak lama, sudah ada dan semakin meningkat Kerjasama FH UII dengan mitra di luar negeri, seperti Youngsan University, Coventry University, International Islamic University of Malaysia (IIUM), University of Western Australia. Bahkan di akhir tahun 2021 kemarin FH UII berhasil menjalin Kerjasama baru dengan Lobachevsky University salah satu kampus terbaik di Russia.

Sehingga pada awal tahun 2022 ini FH UII dapat mengirimkan beberapa mahasiswa untuk berkuliah di sana selama satu semester. “Empat Tahun terakhir selama kepengurusan dekanat ini, alhamdulillah kita mencapai banyak peningkatan signifikan terutama terkait dengan international mobility. Dalam bidang akademik seperti double degree program, credit transfer program, riset bersama, dan banyak kegiatan lainnya,” katanya.

Hari ini FH UII menyelenggarakan pelepasan mahasiswa untuk melaksanakan Credit Transfer Program selama satu semester ke Youngsan University Korea Selatan dan Lobachevsky University Russia. Youngsan University merupakan kampus yang sudah berdiri lama di Korea Selatan dan meraih banyak achievement dan terletak di salah satu kota besar yaitu Busan.

Kemudian Lobachevsky University merupakan salah satu kampus terbaik di Rusia dan terletak di kota nomor empat terbesar dari Russia. Beberapa waktu yang lalu FH UII sudah menyelenggarakan persiapan keberangkatan bagi semua peserta yang bertujuan untuk meningkatkan kemantapan dalam melaksanakan credit transfer program nantinya. Beberapa pembekalan tersebut disampaikan oleh pembicara dari dosen-dosen di FH UII dan perwakilan dari IDI, kemudian dari Kantor urusan internasional, dan lain-lain. 

Abdul Jamil mengingatkan jika mahasiswa akan menjalankan ibadah puasa di negeri orang. Karena itu, sebagai minoritas mahasiswa wajib menjalankan ibadah puasa, sholat, sholat Jumat, dan ibadah wajib lainnya. “Mahasiswa laku-laki sudah dibekali untuk menjadi khotib Jumat sehingga tidak ada alasan untuk meninggalkan sholat Jumat,” katanya.