Tim PKM PM UII Kembangkan Pupuk Baynic Maju ke PIMNAS

PKM PM
Siva Nur Salsabilla sedang mencampur kotoran sapi dan lidah buaya untuk membuat Pupuk Baynic. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Universitas Islam Indonesia (UII) yang mengembangkan Pupuk Baynic berhasil maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tim ini terdiri dari empat mahasiswa yang berasal dari tiga Program Studi (Prodi) dan Fakultas.

Mereka adalah Fayola Akmal dan Maulana Tri Wijaya, mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII. Siva Nur Salsabilla, mahasiswi Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII dan Raihanah Yumna Aulia, mahasiswi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII. Mereka didampingi Ir Ali Parkhan, MT, Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII.

Bacaan Lainnya

Selama lima bulan, Juni – Oktober 2022, Tim PKM PM UII berhasil membina warga Desa Beji, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat Pupuk Baynic. Bahkan Pupuk Baynic ini telah dipasarkan melalui online sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi warga Desa Beji.

Dijelaskan Fayola Akmal, sebelum melakukan pembinaan, mereka melakukan observasi potensi yang dimiliki Desa Beji. Mereka menemukan potensi yaitu sebagian warga Desa Beji memiliki hewan ternak namun tidak mempunyai lahan pertanian. Limbah hewan ternak hanya akan dibuang begitu saja dan menyebabkan pencemaran lingkungan.

“Potensi lainnya, warga memiliki banyak tanaman lidah buaya. Warga sudah mengolah lidah buaya menjadi produk makanan, tetapi kurang diminati masyarakat. Sehingga sebagian tanaman lidah buaya terbengkalai serta menjadi limbah,” kata Fayola. 

Kondisi Desa Beji tersebut mendorong empat mahasiswa untuk membantu warga Desa Beji mengolah limbah kotoran sapi dan lidah buaya menjadi pupuk. Mereka berinisiasi membuat Pupuk Baynic.

Siva Nur Salsabilla menambahkan kandungan lidah buaya mampu memberi nutrisi dan menyuburkan tanaman. Lidah buaya memiliki potensi sebagai penambah unsur hara yang tinggi bagi tanaman serta kandungan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) berupa hormon auksin dan giberelin. 

“Program Pupuk Baynic dimulai dengan pembentukan kelompok Pemuda Desa Beji 21 Juni 2022. Kelompok pemuda ini sebagai pengelola dan penanggung jawab pelaksanaan Baynic,” kata Salsabilla.

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Pupuk Baynic dengan bahan baku kotoran sapi dan lidah buaya. Sekaligus implementasi Pupuk Baynic terhadap tanaman masyarakat pada 30 Juni 2022. Untuk pemasaran, Tim PKM PM membimbing pembuatan microsite, instagram dan akun WhatsApp Business sebagai media untuk melakukan branding Pupuk Baynic tanggal 3 Agustus 2022.

Tim PKM PM juga menginiasi pembuatan bangunan Baynic sebagai tempat mengelola limbah dan lidah buaya menjadi pupuk organik. Pembangunan dilaksanakan 8-15 Agustus 2022. “Tim PKM PM juga membuat Buku Pedoman Mitra sebagai panduan para pengurus dalam mengelola Baynic. Tim kami lolos pendanaan kegiatan PKM. Selanjutnya, akan maju ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional),” katanya.

Sedang Ali Parkhan mengatakan Desa Beji akan dijadikan sebagai desa mitra kerja FTI UII, salah satu produk unggulannya Pupuk Baynic. Ali Parkhan juga berharap Pupuk Baynic bisa menjadi salah satu usaha BUMDes Desa Beji.

Sehingga warga Desa Beji dapat terus meningkatkan kemampuan menjalankan bisnis Pupuk Baynic. “Kita berharap warga Desa Beji meningkat kesejahteraannya,” kata Ali Parkhan.

Sementara Sugimo, petani Desa Beji yang telah menggunakan Pupuk Baynic untuk tanaman di lahannya mendapat berbagai keuntungan. “Kehadiran Pupuk Baynic dapat mengurangi ketergantungan pupuk bersubsidi. Harganya murah tetapi hasilnya lebih bagus, tanaman jarang terserang hama. Program Pupuk Baynic membuat warga Desa Beji menjadi lebih nyaman saat beraktivitas di sawah,” kata Sugimo. (*)