Prof Edy Luncurkan Buku ‘Muslim Kampung Jawa di Bangkok’

Edy Suandi Hamid (kann) menyerahkan Buku Muslim Kampung Jawa di Bangkok kepada keluarga Ahmad Dahlan di Bangkok, Thailand, Ahad (20/8/2017). (foto : istimewa)

BANGKOK — Prof Edy Suandi Hamid MEc meluncurkan bukunya berjudul ‘Muslim Kampung Jawa di Bangkok: Perspektif Ekonomi, Sosial, dan Budaya,’ di Kampung Jawa Kota Bangkok, Thailand, Ahad (20/8/2017). Peluncuran buku yang ditulisnya bersama Dr Yusdani dan Jauharul itu, ditandai dengan penyerahan buku kepada Ramphai Dahlan, salah satu cucu pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan di Masjid Kampung Jawa.

Dijelaskan Edy Suandi Hamid, launching juga dilakukan di Kedutaan Besar RI Bangkok yang diterimakan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Mustari, Senin (21/8/2017). Sebelumnya, buku yang diterbitkan UII Press dengan kata Pengantar Dr Haedar Nashir dan testimoni dari Prof M Mahfud MD dan Prof Syafi’i Maarif itu diserahkan ke Konsul RI di Songkhla, Thailand Selatan, Triyogo Jatmiko.

Bacaan Lainnya

Gagasan menulis buku itu, kata Edy, sudah muncul hampir 30-an tahun yang lalu saat dirinya tinggal dan kuliah di Thammasat University Bangkok selama dua tahun. “Namun karena kesibukan, baru tahun ini bisa selesai dan diterbitkan,” ujar Prof Edy Suandi Hamid.

Dalam beberapa hari terakhir, Edy Suandi Hamid melakukan perjalanan ke wilayah Thailand. Perjalanannya ke beberapa wilayah di Thailand utamanya mempromosikan perguruan tinggi Muhammadiyah di negeri Gajah Putih.

Dijelaskan Edy, satu hal yang mendasari penulisan buku ini adalah realitas masyarakat Jawa yang dulu datang pada abad ke-19 dan kemudian beranak-pinak di Bangkok, dapat hidup rukun damai di sana. Padahal sering dijumpai banyak komunitas muslim di berbagai wilayah dunia yang sulit berbaur dan eksklusif dalam masyarakatnya.

“Ternyata hal itu terjadi karena mereka berpegang pada nilai-nilai luhur budaya Jawa, yang membuat mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan yang kultur dan agamanya berbeda, tanpa mengorbankan keyakinannya,” ujar Edy Suandi Hamid, mantan Ketua Umum Forum Rektor Indonesia ini.

Nilai-nilai falsafah Jawa, kata Edy, selain kehidupan beragama, keluarga Jawa juga memandang penting pelestarian tradisi Jawa. Dalam tradisi keluarga Jawa, anggota keluarga sejak kecil telah dikenalkan dengan pelbagai nilai-nilai yang turun temurun diajarkan dan dipraktekkannya. Nilai-nilai tersebut antara lain, sabar, jujur, budi luhur, pengendalian diri, prihatin, toleran, hormat, manut, murah hati, menghindari konflik, tepo seliro, empati, sopan santun, rela, narima, pengabdian, eling. Sehingga nilai-nilai tersebut mempengaruhi kehidupan masyarakat Jawa.

Buku ini menggambarkan sebuah keunikan kehidupan komunitas Muslim Kampung Jawa di Bangkok. Sebab di satu pihak mereka tetap dapat mempertahankan identitasnya sebagai orang Islam yang taat dengan fakta tetap semaraknya pelaksanaan ibadah-ritual keseharian yang mereka lakukan Kampung Jawa, terutama di di Masjid Jawa. Sedangkan di sisi lain, mereka sebagai warga keturunan Jawa tetap dapat melestarikan budaya leluhur, hal ini dapat dipahami dari tetap dilestarikannnya tradisi-tradisi Jawa, seperti kenduren, slametan, tahlilan. Demikian pula identitas mereka sebagai warga negara Thailand, mereka termasuk warga Negara yang taat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *