UWM dan NIU Gelar Konferensi Internasional

UWM
Edy Suandi Hamid (tengah) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (23/1/2023). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Widya Mataram (UWM) dan Northern Illinois University (NIU) Amerika Serikat menggelar Konferensi Internasional dan Call Paper. Ada 74 makalah yang akan dibahas dalam konferensi yang digelar secara hibrid dari Yogyakarta, Selasa-Rabu (24-25/1/2023).

Rektor UWM, Prof Dr Edy Suandi Hamid, MEc mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (23/1/2023). Selain Rektor UWM, hadir dalam konferensi pers Puji Qomariah SSos, MSi, Wakil Rektor III UWM Bidang Humas dan Kerjasama; Dean of College of Liberal Arts and Sciences NIU, Prof Robert Brinkman PhD; Associate Prof Eric Jones PhD, Executive Director of Global Initiatives NIU; dan Laurie Elish-Piper PhD, Dean Collage of Education NIU.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Edy mengatakan Konferensi Internasional ini menghadirkan keynote address GKR Mangkubumi, dan keynote speaker akan disampaikan Prof Edy Suandi Hamid. Pembicara utama Prof Robert Brinkman PhD dan Wayan Suparta PhD dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta. Empat pembicara dari NIU, Prof Javier Gil Perez PhD dari Universidad Ponticia Comilas Spanyol, serta pembicara dari Brunei Darusalam, Malaysia, dan tuan rumah UWM.

Dijelaskan Edy, konferensi internasional sudah merupakan keniscayaan bagi perguruan tinggi yang ingin meningkatkan akreditasi nasional dan internasional. Ia mengharapkan konferensi ini akan menghasilkan prosiding dan tulisan di jurnal bereputasi internasional.

“Konferensi ini merupakan ajang kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi internasional. Selain itu, juga sebagai panggung bagi para akademisi untuk mengemukakan gagasannya. Serta untuk promosi Yogyakarta sebagai kota wisata,” kata Edy.

Sedang Puji Qomariah mengatakan konferensi internasional ini mengangkat tema KTT G20 Bali: Peran Indonesia di Panggung Global. Ada tiga pokok bahasan yang dibahas dalam konferensi ini yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital. “Pemikiran para akademisi diharapkan memberikan kontribusi bagi keberlanjutan dan kemakmuran dunia,” kata Puji Qomariah.

Sementara Eric Jones, mengatakan konferensi ini sangat penting bagi semua pemangku kepentingan, baik akademisi maupun pembuat kebijakan. Ada dua tujuan konferensi ini yaitu, pertama, untuk menelisik bagaimana pandemi Covid-19 memiliki dampak terhadap visi Indonesia sebagai sebuah kekuatan politik di pentas global. Kedua, bagaimana dampak presidensi Indonesia di forum G-20 tahun 2022 atas kontribusi negara-negara berkembang di kancah internasional. (*)