Prodi DHI UII Bertekad Unggul Tingkat ASEAN

Yusdani saat menyampaikan sambutan pada FGD di Kampus UII Demangan Yogyakarta, Sabtu (20/7/2019). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi Doktor Hukum Islam (Prodi DHI) dan Magister Ilmu Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) bertekad untuk menjadi Prodi yang unggul di tingkat ASEAN. Sabtu (20/7/2019), Prodi DHI UII menggelar Focus Group Discussion ‘Perumusan Strategi Pencapaian Nilai-nilai Islam untuk Sumber Daya Manusia Prodi Magister Ilmu Agama Islam dan Doktor Hukum Islam.’ FGD yang berlangsung di Kampus UII Demangan  ini dipandu moderator Januariansyah Arfaizar, SHI, ME, dosen FIAI UII.

Dijelaskan Dr Drs Yusdani MAg, Ketua Prodi Doktor Hukum Islam FIAI UII, FGD mengundang nara sumber Dr Ing Ir Ilya Fadjar Maharika MA, IAI, dosen Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII. FGD ini diharapkan dapat menemukan nilai-nilai Islam untuk SDM baik tenaga pendidik (Tendik) dan dosen di lingkungan Pascasarjana FIAI UII.

Bacaan Lainnya

Nilai-nilai Islam, kata Yusdani, sangat penting. Sebab nilai ini akan berpengaruh terhadap kinerja akademik dan administrasi. UII memiliki Catur Dharma yang bekerja di bidang pengajaran, penelitia, pengabdian masyarakat, dan dakwah Islamiah. “Dakwah Islamiah ini menjadi program unggulan universitas di pereiode rektorat sekarang,” kata Yusdani.

Ilya Fadjar Maharika saat menyampaikan materi pada FGD di Kampus UII Demangan Yogyakarta, Sabtu (20/7/2019). (foto : heri purwata)

Selain itu, lanjut Yusdani, perubahan masyarakat sangat cepat. Perubahan tersebut harus diikuti dengan perkembangan nilai-nilai Islam dan tentunya disesuaikan dengan perkembangan zaman. “Kalau kita kehilangan nilai-nilai, akan menjadi persoalan lembaga pendidikan,” tandasnya.

FGD ini diharapkan bisa menjaga nilai-nilai Islam akan tertanam pada Tendik dan dosen. Selanjutnya, nilai-nilai tersebut akan ditransferkan Tendik dan dosen kepada mahasiswa. Sehingga nilai-nilai Islam tetap eksis di masyarakat sebagai tuntunan hidup.

Sementara Ilya Fadjar Maharika mengemukakan perubahan dunia sudah tidak terbendung lagi. Bahkan adanya teknologi informasi memberi sumbangan yang besar bagi perubahan masyarakat.

Saat ini, kata Ilya, jumlah masyarakat urban (perkotaan) sudah melampaui jumlah rural (pedesaan). Kehidupan perkotaan yang sudah semakin dominan ini dikhawatirkan akan menghilangkan nilai-nilai Islam.

Selain itu, kata Ilya, pesanya kemajuan teknologi informasi membuat masyarakat lebih banyak berinteraksi menggunakan komputer dan smartphone. Karena itu, perlu dicari cara agar nilai-nilai Islam tetap subur di masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *