FKIK UMY Gelar Operasi Katarak Gratis

Pasien setelah dioperasi katarak di Eyes Centre, Asri Medical Centre (AMC) Yogyakarta, Ahad (30/10/2016). (foto : istimewa)
Pasien setelah dioperasi katarak di Eyes Centre, Asri Medical Centre (AMC) Yogyakarta, Ahad (30/10/2016). (foto : istimewa)
Pasien setelah dioperasi di Eyes Centre, Asri Medical Centre (AMC) Yogyakarta, Ahad (30/10/2016). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA — Tim Bantuan Medis Asy-syifa Life Emergency Rescue Team (TBM ALERT) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY menggelar operasi katarak gratis bagi masyarakat tidak mampu. Ada tujuh pasien yang menjalani operasi di Eyes Centre, Asri Medical Centre (AMC) Yogyakarta, Ahad (30/10/2016).

Dijelaskan Elga Rahadian, Ketua Pelaksana, kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Milad TBM ALERT ke-17 yang jatuh pada 9 September lalu dan peringatan Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh setiap 12 Oktober. Selain itu, juga merupakan wujud tanggung jawab sosial TBM ALERT FKIK UMY untuk berkontribusi dalam bidang kemanusiaan.

“Sesuai dengan semangat organisasi yaitu persaudaraan yang tak pernah putus. Juga sesuai dengan visi organisasi untuk berperan aktif dalam lingkungan masyarakat secara umum. Ini salah satu wujud kontribusi kami,” kata Elga di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut Elga mengatakan Operasi Mata gratis ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemeriksaan gratis di UMY yang dilaksanakan Selasa-Rabu (18-19/10/2016). “Untuk pemeriksaan mata gratis yang lalu, kami peruntukkan seluruh warga UMY, sementara operasi mata gratis ini cakupannya lebih luas, untuk masyarakat umum,” tambahnya.

Operasi ini, kata Elga, ditangani dokter spesialis mata yang sudah berpengalaman dan didukung fasilitas di Eye Centre AMC. “Tim dokter dalam acara ini dokter spesialis mata dari UMY. Ada empat dokter, ada tiga dokter dari UMY sementara satu dokter dari AMC,” katanya.

Ada tujuh pasien yang dioperasi dengan perincian enam orang menderita katarak dan seorang menderita pterigium (semacam daging tumbuh di sudut mata bagian dalam). “Setelah operasi, mereka diberi pengetahuan seputar kesehatan mata,” kata Elga.

Penderita pterigium, Eni mengaku sebelum dioperasi matanya terganggu daging tumbuh. “Sekarang alhamdulillah sudah tidak ada. Kemarin ada yang menghalangi pandangan. Operasinya cepat kira-kira 15 menit,” ujarnya.

Eni mengaku senang dengan program ini dan sangat membantu dirinya.“Terima kasih TBM ALERT sebagai penyelenggara, saya sangat terbantu sekali dengan operasi mata gratis ini. Saya harap kegiatan ini terus dilanjutkan dan dikembangkan untuk pengobatan gratis untuk penyakit lainnya,” harap Eni.

Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *