Dosen dan Mahasiswa FTI UII Raih Best Paper di SNATi

Taufiq dan Agung saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Kampus FTI UII Yogyakarta, Rabu (15/8/2018). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Taufiq Hidayat ST, MCS dan Agung Bahariyanto Irhasni, dosen dan mahasiswa Jurusan Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) meraih penghargaan sebagai Best Paper. Penghargaan tersebut diraih pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi) 2018.

Demikian diungkapkan Hari Setiaji SKom, MCS, ketua panitia SNATi kepada wartawan di Kampus FTI UII Yogyakarta, Rabu (15/8/2018). Ada 57 paper yang lolos dan diseminarkan di Yogyakarta, Sabtu (11/8/2018).

Bacaan Lainnya

“Ada sebanyak 130 paper yang masuk ke panitia, tetapi setelah diseleksi hanya 57 paper yang lolos dan diseminarkan,” kata Hari Setiaji yang didampingi Nur Wijayaning Rahayu, SKom, MCs, Sekretaris Jurusan Teknik Informatika FTI UII.

Lebih lanjut Hari menjelaskan untuk penilaian paper ada 30 orang reviewer yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Indonesia. Ada 16 reviewers yang bergelar profesor dan doktor. “Satu paper dinilai dua orang reviewer.Ini baru pertama kali FTI meraih Best Paper,” tambah Hari.

Judul paper Taufiq dan Agung yang dinyatakan sebagai Best Paper adalah ‘SAT Solver dengan DPLL dalam Pemrograman Deklaratif.’ Penelitian ini memfokuskn pada Satisfyability (SAT) Solver dengan konsep pemrograman deklaratif dan bahasa pemrograman Prolog menggunakan Algoritma Davis, Putnam, Logemann, dan Loveland (DPLL). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian tentang sistem eksplorasi Formal Context dengan constraint.

Lebih lanjut Taufiq mengatakan SAT Solver ini lebih menekankan pada analisa logika, bukan matematika yang selama ini banyak berkembang. Saat ini, SAT Solver membutuhkan waktu 30 detik, sedangkan pemecahan dengan program yang berdasarkan matematika hanya satu detik.

Namun ke depan, kata Taufiq, SAT Solver ini akan lebih cepat karena pemecahannya dibantu komputer. Sedangkan tingkat ketepatan pemecahan masalah, SAT Solver lebih unggul.

“Setelah pengujian, dapat disimpulkan SAT Solver dari penelitian ini dapat menyelesaikan SAT Problem. Salah satu problem yang diujikan adalah problem Sudoku, yang dinyatakan dalam SAT Problem dengan 729 variabel dan paling sedikit 8829 klausa,” kata Taufiq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *