UWM Luncurkan ‘Lingkar Pendapa Agung’

Rektor UWM sedang memberikan tanggapan pada bedah buku di Pendopo Agung UWM Yogyakarta, Selasa (28/12/2021). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Widya Mataram (UWM) meluncurkan ‘Lingkar Pendapa Agung’ di Pendopo Agung Kampus UWM Yogyakarta, Selasa (28/12/2021). Lingkar Pendapa Agung merupakan salah satu kegiatan dari Program ‘Kutunggu di Pojok Ngasem’ yang berisi diskusi,
workshop, seminar, bedah buku dan kegiatan literasi.

Peluncuran ditandai dengan membedah dua buku berjudul “Penguatan Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah” karya Dr Kelik Endro Suryono, SH, MHum, Dekan Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram dan buku berjudul “Laku dan Lelaku” karya Drs Alex Luthfi R MA, Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta dua periode (2008-2012, 2012-2016).

Bacaan Lainnya

Pembedah buku pertama, Prof Dr Edy Suandi Hamid, MEc (Rektor UWM), dan Dr King Faisal Sulaiman SH, LLM,. (Dosen Fakultas Hukum, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta). Sedang pembedah buku kedua, Prof Dr Phil Al Makin, SAg, MA (Rektor UIN Suka Yogyakarta), Dr Irwandi, SSn, MSn (Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI), dan Puji Qomariyah (Wakil Rektor III UWM).

Edy Suandi Hamid mengatakan keberadaan Lingkar Pendapa Agung mengandung arti UWM membuka diri bagi partisipasi, sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan ruang-ruang dialog dalam mewujudkan kesejahteraan sosial secara bersama. “Lingkar Pendapa Agung menjadi ikhtiar dan retasan UWM dalam
mendiseminasikan Budaya Unggul,” kata Edy.

Ada empat tujuan peluncuran Lingkar Pendapa Agung yaitu pertama, mendorong terciptanya suasana akademik (academic atmosphere) yang didukung oleh budaya akademis dengan menjunjung tinggi kebenaran ilmiah dan norma. Kedua, transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) multi-arah, multi-aras sivitas akademika UWM.

Ketiga, transformasi tata nilai kedalam seluruh aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi secara beretika, bermoral, dan bermartabat. Keempat, diseminasi budaya unggul bagi sivitas akademika melalui ruang-ruang dialog, ruangruang perjumpaan, ruang ekspresi-apresiasi multi-arah bagi tumbuhnya budaya hibrid saling-silang (cross culture hybrids).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *