UII Tingkatkan Literasi untuk Transformasi SDM Sektor Industri

Tiga perguruan tinggi, Prodi Teknik Industri FTI UII, FTI UMI, FTI UNIBA menggelar Webinar bersama, Sabtu (10/10/2020). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi Teknik Industri Program Magister, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta bekerjasama dengan FTI Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan dan FTI Universitas Balikpapan (UNIBA), Kalimantan Timur menggelar webinar Kuliah Perdana S2 Magister Teknik Industri FTI UII, Sabtu (10/10/2020).

Webinar #1 ini mengangkat tema Strategi meningkatkan Kompetensi Literasi, mendukung Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) di Sektor Industri. Nara sumber utama, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD, Rektor UII. Nara sumber lain, Prof Dr Ir Hari Purnomo, MT, IPU, Dekan FTI UII; Dr Ir H Zakir Sabara HW, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, AK3U, Dekan FTI UMI; dan Dr Ir Isradi Zainal, MT, MH, MM, IPU, ASEAN Eng, Dekan FTI UNIBA. Sedang moderator Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII.

Bacaan Lainnya

Fathul Wahid mengatakan untuk menapaki masa depan, dibutuhkan kacamata untuk memahami dan mendesainnya. Dalam merancang masa depan, dimaksudkan pertama, untuk memetakan jalan dari kebuntuan saat ini. Kedua, mengembangkan wawasan dalam mengelola dan mengantisipasi perubahan. Ketiga, menyusun peta jalan
keluar masa depan alternatif yang diinginkan.

“Ada tiga penyebab kegagalan menghadapi masa depan. Pertama, ketidakmampuan menghargai kekuatan kita sendiri. Kedua, ketidakmampuan memahami realitas dunia kontemporer. Ketiga, ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan cepat,” kata Fathul.

Karena itu, kata Fathul, mahasiswa yang bakal menjadi pemimpin di masa depan perlu dibekali dengan empat literasi yaitu future literacy, systems thinking, anticipation, dan strategic forsight. Future literacy adalah keterampilan yang memungkinkan orang untuk berimajinasi dan membuatnya dengan lebih baik rasa masa depan. “Ini penting karena ini adalah gambar dari masa depan yang mendorong ekspektasi, kekecewaan dan kemauan untuk berinvestasi atau berubah,” kata Fathul Wahid.

Systems thinking adalah pola untuk berpikir, berkomunikasi dan belajar
tentang sistem untuk membuat pola lengkap. Sehingga lebih jelas, meningkatkan, dan berbagi pemahaman tentang masalah serta melihat bagaimana menghadapinya secara efektif.

Anticipation adalah ketrampilan untuk mengenali kemungkinan masa depan dan menggunakan kesadaran tambahan ini untuk mengambil keputusan dan tindakan saat ini. “Dalam praktiknya, berarti mengubah kebiasaan dan perilaku kita agar lebih siap
menghadapi dunia yang terus berubah,” katanya.

Sedangkan strategic forsight adalah disiplin yang telah diperluas menjadi
eksplorasi masa depan alternatif yang disukai. “Untuk mencetak SDM sektor industri yang berwawasan masa depan dibutuhkan kurikulum yang tahan masa depan, dosen/profesor adaptif, laboratorium modern, mahasiswa yang semangat, suasana akademis yang sehat, dan mitra industri yang mendukung,” kata Fathul.

Sementara Winda Nur Cahyo mengatakan literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis. Perkembangan literasi menjadi sangat penting diperhatikan, karena literasi merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki setiap individu untuk menjalani hidup di masa datang.

“Perguruan Tinggi melalui proses pembelajarannya secara simultan diharapkan mampu memberikan literasi baru yang menyatu dalam penguatan kompetensi bidang keilmuan dan keahlian atau profesi. Sehingga perlu adanya reorientasi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, yang mampu mengintegrasikan capaian pembelajaran tiga capaian bidang literasi lama, literasi baru, dan literasi keilmuan serta mampu mendukung transformasi SDM di sektor industri yang kekinian,” kata Winda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *