Akademisi Wajib Menyumbangkan Energi Positif untuk Pemulihan Ekonomi

Erick Thohir saat menyampaikan sambutan pada Webinar “Meet The Leaders” FBE UII, Sabtu (10/10/2020). (foto : screenshot/heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Pandemi Covid-19 telah menghancurkan perekonomian masyarakat. Namun perlu dibangun sikap optimisme para pelaku usaha, pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan akademisi untuk menciptakan energi positif bagi pemulihan ekonomi.

Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir mengemukakan hal tersebut pada Kuliah Umum Webinar bertajuk “Meet The Leaders” dengan topik “Masa Depan BUMN Pascapandemi” pada Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), Sabtu (10/10/2020). Kuliah Umum ini untuk menyambut mahasiswa baru FBE tahun akademik 2020/2021.

Bacaan Lainnya

Webinar ini menampilkan pembicara Entus Asnawi Mukhson, Direktur Utama, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (alumni FBE UII Tahun 1981); dan Ade Ahmad Rozi, Managing Partner, Havara Consulting (alumni FBE UII Tahun 1990). Kuliah Umum diikuti mahasiswa baru melalui Zoom dan channel YouTube FBE UII.

Lebih lanjut, Erick Thohir mengajak semua pihak untuk menghadapi pandemi dengan penuh harapan dan berusaha cermat untuk dapat terus bertahan dalam situasi ketidakpastian. “BUMN saat ini telah menyusun strategi untuk berbenah dan bertumbuh pasca pandemi. Sikap positif merupakan modal utama untuk segera bangkit dalam memulihkan perekonomian Indonesia,” kata Erick Thohir.

Sedang Rektor UII, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD mengatakan pademi Covid-19 telah merusak perekonomian seluruh dunia. Untuk pemulihan dibutuhkan empat cara yaitu literasi masa depan, ketrampilan berfikir sistematis, antisipasi, dan menyusun strategi yang tepat.

“Literasi masa depan adalah mengangankan masa depan lebih baik dan mengelola ekspektasi. Ketrampilan berfikir sistematis adalah perlu membuat gambaran besar supaya tidak salah langkah. Antisipasi adalah memahami permasalahan dan memodifikasi agar lebih siap menghadapi masa depan. Sedang strategi yang tepat adalah tujuan masa depan tidak tunggal, tetapi banyak tujuan,” kata Fathul.

Sementara Arief Rahman, SE, MCom, PhD, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FBE UII mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai produk domestik bruto Indonesia pada kuartal II 2020 terkontraksi hingga 5,32 persen. Situasi ini menempatkan Indonesia pada ancaman resesi, sehingga realisasi kinerja perekonomian pada kuartal III pun terancam.

BUMN, kata Arif, sebagai salah satu fondasi dan penggerak kekuatan ekonomi nasional, juga tak terhindarkan dari dampak pandemi. Sehingga BUMN dituntut mempersiapkan berbagai strategi dan skenario untuk menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi di masa pandemi, serta memikirkan rencana jangka panjang untuk pemulihannya.

“Itulah alasan menggelar Webinar ini. Webinar ini merupakan seri perdana yang membuka seri-seri webinar berikutnya dengan topik situasi ekonomi dan bisnis terkini,” kata Arif.