UII Sambut 19 Doktor Baru

Rektor UII memberikan menyalami dan memberikan bingkisan kepada 19 doktor baru di Kampus UII Jalan Kaliurang km 14 Yogyakarta, Senin (30/12/2019). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Gelar Doktor merupakan jenjang tertinggi dalam pendidikan. Doktor harus berada di garda terdepan dalam perguruan tinggi, karena itu mereka harus gemar membaca, menulis dan berdiskusi. Mereka diharapkan bisa menulis buku dalam jumlah yang banyak.

Demikian diungkapkan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid PhD saat menyambut 19 doktor baru di Kampus UII Jalan Kaliurang km 14 Yogyakarta, Senin (30/12/2019). Mereka lulusan dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri selama tahun 2019. Saat ini UII memiliki 198 dosen bergelar doktor dari 765 orang atau 25,88 persen.

Bacaan Lainnya

“Saat ini, masih ada 111 dosen yang sedang menempuh pendidikan doktoral. Mereka diharapkan dapat menyelesaikan studi selama empat tahun ke depan. Jika mereka sudah lulus, maka UII mempunyai doktor 309 atau diprosentase menjadi 40,40 persen,” kata Fathul Wahid.

Lebih lanjut Fathul Wahid mengatakan ada tiga tipe dosen dalam perguruan tinggi yaitu karir minded, insentif minded, dan sains minded. Karir minded adalah dosen yang berfokus pada peningkatan jenjang karir. Insentif minded adalah dosen yang berorientasi untuk mendapatkan insentif. Sedang sain minded adalah dosen yang berorientasi pada pengembangan ilmu.

Sedang Direktur Sumber Daya Manusia UII, Ike Agustina, SPsi, MPsi, mengatakan 19 doktor baru, satu di antaranya tenaga kependidikan, menyelesaikan studi dari berbagai kampus ternama. Enam orang lulusan dari kampus di Eropa, Amerika, dan Asia.

Sedang kategori dari disiplin ilmu, delapan orang dari rumpun ilmu sosial dan 11 lainnya berasal dari ilmu eksakta. “Mereka mendapat sumber pendanaan hampir seluruhnya beasiswa dari lembaga luar UII,” kata Ike Agustina.

Dijelaskan Ike Agustina, lulusan tercepat dari perguruan tinggi luar negeri diraih Dr Asih Triastuti, SF, MPharm, Apt dengan masa studi tiga tahun, lima bulan. Ia menempuh studi di Universite Paul Sabatier-Toulouse III, Perancis di bidang ilmu Pharmacy. Sedang lulusan tercepat perguruan tinggi dalam negeri, diraih Dr Anisah Budiwati, SHI, MSI, dengan mengambil studi llmu Falak di Universitas Islam Negeri Walisongo selama dua tahun 10 bulan. 

Ike Agustina mengharapkan bertambahnya dosen berpendidikan S3, akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di UII. Selain itu, jejaring untuk kolaborasi riset dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di dalam negeri dan luar negeri juga semakin kuat. 

“Dengan bekal ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan S3, semoga para doktor baru ini makin dapat berkiprah di masyarakat dengan turut berkontribusi bagi penyelesaian-penyelesaian permasalahan di masyarakat,” harap Ike Agustina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *