Mewujudkan Literasi Informasi Butuh Kerjasama

Pembicara pada Rapat Kerja Kerjasama Bidang Perpustakaan dan Kearsipan di Yogyakarta, Senin (16/4/2018). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Dosen Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta, FX Wahyu Widiantoro menandaskan literasi informasi membutuhkan kerjasama antar lembaga. Adanya kerjasama yang baik akan menumbuhkan semangat masyarakat untuk saling berbagi dan memberikan informasi yang diperlukan bersama.

Wahyu Widiantoro mengungkapkan hal itu pada Rapat Kerja Kerjasama Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, di Ruang Seminar Grhatama Pustaka, Balai Layanan Perpustakaan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY, Senin (16/4/2018). Raker dihadiri perwakilan staf Perpusda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perwakilan Rumah Sakit Dr. Sardjito DIY, perwakilan pengelola perpustakaan Pakualaman, perwakilan Universitas Alma Ata, perwakilan Komunitas ibu professional DIY.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Wahyu mengatakan penguasaan literasi informasi pada dasarnya berbasis keterampilan (skills-based literacy). “Keterampilan tersebut terdiri dari kemampuan mencari informasi, memilih sumber informasi secara cerdas, menilai dan memilah-milah sumber informasi, menggunakan serta menyajikan informasi secara etis,” kata Wahyu.

Selain Wahyu, Raker Kerjasama ini juga menghadirkan pembicara lain yaitu Joko, perwakilan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY dan Nuradi Indra Wijaya, S.Pd dari TBM Mata Aksara. Acara dibuka Dra. Monika Nur Lastiyani, M.M, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY.

Monika mengatakan salah satu tugas BPAD yaitu mendorong berkembangnya literasi melalui pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang perpustakaan dan kearsipan. ”BPAD DIY juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan berbagai instansi lain untuk mengembangkan kompetensi literasi,” kata Monika.

Sedang Nuradi Indra Wijaya mengatakan upaya peningkatan literasi di masyarakat salah satunya Mata Aksara. “Berawal dari keinginan membudayakan membaca, memiliki perpustakaan sendiri hingga saat ini buku-buku di perpustakaan tersebut bermanfaat bagi orang lain,” kata Nuradi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *