FMIPA UII  Gelar The 2nd ISSTEC 2019

Wakil Rektor UII, Dr Imam Djati Widodo memukul Gong tanda dimulai ISSTEC 2019 di Yogyakarta, Senin (25/11/2019). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menggelar International Seminar on Science and Technology (ISSTEC) 2019, Senin (25/11/2019). Peserta berasal dari Indonesia dan negara tetangga, Malaysia, Thailand  dan Taiwan.

Dijelaskan Koodinator Imam Sahroni, SSi, MSc, The 2nd ISSTEC 2019 mengangkat tema ‘Functional Materials for Sustainable Innovation.’ Ruang lingkup yang dibahas meliputi ilmu material untuk lingkungan dan energi, sensor dan biosensor, green chemistry, ilmu farmasi, ilmu aktuaria, statistik, bioteknologi. “Selain itu, ada topik menarik lainnya yang terkait dengan sains dan teknologi untuk inovasi berkelanjutan,” kata Imam Sahroni.

Bacaan Lainnya

Saat ini, lanjut Imam, inovasi keberlanjutan menjadi pusat perhatian global, terutama para ilmuwan dalam mengembangkan penelitian yang berorientasi pada luaran. Berbagai bahan memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan dikembangkan menuju kehidupan keberlanjutan. 

ISSTEC 2019, kata Imam, ada tiga pembicara utama yang diundang sebagai keynote speakers. Mereka adalah Professor Ruey-an Doong dari National Tsing Hua University, Taiwan, Professor Zuhaimy bin Ismail dari Universiti Technology Malaysia, Malaysia dan Professor Garnpimol Rotthidej dari Universitas Chulalongkom, Thailand. 

Dekan FMIPA UII, Prof Riyanto mengatakan ISSTEC pertama dilaksanakan 2009 lalu. Jadi sudah 10 tahun yang lalu. Kini ISSTEC dihidupkan kembali pada tahun 2019 ini. “Seminar ini merupakan kerjasama Prodi Kimia, Jurusan Kimia, Jurusan Farmasi, dan jurusan Statistika,” kata Riyanto. 

Tujuannya, jelas Riyanto,  satu disiplin ilmu tidak bisa berjalan sendiri. “Ilmu perlu kolaborasi, ilmu itu perlu kerjasama, perlu sharing antara Statistika, Kimia, dan Engeenering. Mereka bersatu untuk menghasilkan produk, yang akan berguna bagi bangsa dan negara kita,” tandas Riyanto. 

Agar hasil seminar ini dapat diketahui masyarakat, kata Riyanto, makalah yang sudah dipresentasikan baik oral maupun poster akan dikumpulkan. Selanjutnya, makalah tersebut direview, diseleksi dan diterbitkan pada jurnal yang terindek Scopus. 

Sementara Dr Drs Imam Djati Widodo, MEngSc, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset mengatakan UII memang concern sekali pada pengembangan research. Selanjutnya, hasil riset dipresentasikan, salah satunya lewat konferensi seperti ISSTEC 2019 ini.

“Kami mendorong dosen-dosen untuk melakukan riset dan bisa menyampaikan hasil risetnya lewat seminar, terutama internasional. Sehingga hasil risetnya diketahui dunia internasional,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *