Dosen UMY Peduli Kesehatan Lansia Sawahan

Lansia Pedukuhan Sawahan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul mendapat pemeriksaan kesehatan. (foto : istimewa)

BANTUL, JOGPAPER.NET — Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dr Agus Suharto, Sp.PA, Dr Siti Bahiroh dan Cahyo Setiadi Ramadhan, M.Psi melakukan pengabdian masyarakat di Sawahan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pengabdian masyarakat berupa penyuluhan,  pemeriksaan kesehatan, pengajian, pelatihan kader kesehatan dan penyerahan peralatan kesehatan.

Demikian diungkapkan Cahyo Setiadi Ramadhan kepada jogpaper.net di Bantul, Rabu (26/6/2019). Dosen Agus Suharto berasal dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), sedang Siti Bahiroh dan Cahyo Setiadi Ramadhan dari Fakultas Agama Islam (FAI).

Bacaan Lainnya

“Pengabdian masyarakat ini mengangkat tema, Program Prevensi dan Promosi untuk Peningkatan Kesehatan Lansia Pedukuhan Sawahan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta,” kata Cahyo Setiadi.

Dosen UMY menyerahkan peralatan kesehatan kepada Takmir Musholla Al Ikhlas, Pedukuhan Sawahan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Rabu (29/5/2019). (foto : istimewa)

Lebih lanjut Cahyo menjelaskan, pengabdian masyarakat ini merupakan program Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY yang dilaksanakan di Mushalla Al-Ikhlas Sawahan, Pendowoharjo, Bantul, Rabu (22/5/2019). Sedang penyuluhan, pelatihan kader dan penyerahan peralatan kesehatan Rabu (29/5/2019).

Masyarakat, kata Cahyo, terlihat antusias mengikuti kegiatan dan mendengarkan penyuluhan kesehatan yang disampaikan Agus Suharto. Salah seorang warga yang diperiksa mengungkapkan terimakasih kepada UMY yang telah melakukan kegiatan sosial di lingkungannya. Mereka berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara kontinyu.

Dijelaskan Cahyo, kegiatan ini dilatarbelakangi perhatian terhadap kesejahteraan Lansia. Sebagaimana diketahui, harapan hidup di Yogyakarta tinggi sehingga memiliki kelompok masyarakat lanjut usia yang signifikan. “Keterbatasan mobilitas Lansia menjadi alasan untuk mendekatkan layanan kesehatan di dekat tempat tinggal mereka,” kata Cahyo.

Sedang pembinaan kader kesehatan, kata Agus Suharto, dilatarbelakangi UMY tidak selalu bisa melaksanakan layanan kesehatan di masyarakat. Karena itu, anggota masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan perlu dilatih menggunakan peralatan kesehatan yang disumbangkan UMY sehingga mereka mampu mendeteksi dini tanda-tanda vital kesehatan. “Peralatan kesehatan yang disumbangkan berupa tensi darah, termometer, timbangan, cek gula darah, cek kolesterol, dan cek asam urat,” terang Agus Suharto.

Sementara Takmir Mushalla Al-Ikhlas, Kemis mengungkapkan kegembiraannya atas pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen UMY. Ia juga berharap para kader kesehatan yang telah dilatih dapat rutin melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan. “Sehingga kesehatan masyarakat, khususnya Lansia dapat terjaga dan ditingkatkan,” kata Kemis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *