Yudi Prayudi Berbagi Cara Mengetahui Data Pribadi telah Diretas

Yudi Prayudi saat menjelaskan cara mengetahui data pribadi telah diretas di Kampus FTI UII Yogyakarta, Senin (4/8/2025). (foto : heri purwata)
Yudi Prayudi saat menjelaskan cara mengetahui data pribadi telah diretas di Kampus FTI UII Yogyakarta, Senin (4/8/2025). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Anda sudah sering mendengar kebocoran data pribadi seseorang di dunia maya. Namun Anda mungkin belum mengetahui bagaimana cara mengecek apakah data pribadi Anda telah diretas atau diambil orang lain?

Dr Yudi Prayudi, Kepala Pusat Studi Forensika Digital Universitas Islam Indonesia (PUSFID UII), Senin (4/8/2025), berbagi ilmu cara mendeteksi data pribadi Anda telah dimiliki orang lain. Salah satunya, menggunakan situs website haveibeenpwned.com atau Have I Been Pwned (HIBP).

Bacaan Lainnya

“Situs haveibeenpwned.com ini diciptakan dan dikelola seorang volunteer pakar keamanan siber yang tidak berorientasi profit, Troy Hunt. Layanan haveibeenpwned.com ini gratis dan terpercaya,” kata Yudi Prayudi.

Yudi Prayudi menjelaskan tentang cara kerja HIBP pada ‘Workshop Peningkatan Kapasitas Teknologi Informasi dan Keamanan Data Pribadi bagi Jurnalis.’ Pertama, membuka website HIBP: haveibeenpwned.com. Selanjutnya masukkan alamat email, nomor handphone yang ingin diperiksa.

Jika data Anda tidak mengalami peretasan, maka situs akan menampilkan pesan positif dengan warna hijau. Namun jika data Anda telah diretas, maka pesan yang ditampilkan berwarna merah dengan jumlah data yang telah diretas.

Lebih lanjut Yudi menjelaskan bila data Anda telah diretas atau bocor harus segera dilakukan tindakan pengamanan. Di antaranya, mengganti password, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan menghindari penggunaan password yang sama di berbagai situs.

“Setelah mengetahui data Anda pernah diretas atau bocor, Anda harus lebih hati-hati. Agar ke depan data pribadi Anda tidak bocor lagi. Selain itu, untuk menjaga keamanan email, perlu ada pemisahan antara official email, banking, personal Medsos, dan wwww (wira wiri). Email yang semakin aman, semakin tidak nyaman,” kata Yudi.

Yudi juga menyarankan agar Anda membuat Password Manager yang bisa memudahkan menemukan password sejumlah account email. “Kalau memiliki account Password Manajer lebih mudah, karena hanya mengingat-ingat satu password untuk masuk ke Password Manager,” saran Yudi Prayudi. (*)