UAD Teguhkan Jadi Perguruan Tinggi Entreprenur

Dari kiri ke kanan : Ida Puspita, Wiryono Raharjo, Abdul Fadlil, Safar Nasir, Neil Towers, Nadine Sulkowski saat memberi keterangan pers di UAD Yogyakarta, Jumat (20/7/2018). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta semakin meneguhkan diri menjadi perguruan tinggi entrepreneur. Menyusul UAD mendapat dana hibah Erasmus+ dalam bidang Capacity Building for Higher Education yang bertujuan untuk menumbuhkan wirausahawan dari kalangan mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya UAD, Drs Safar Nasir MSi menandaskan hal itu kepada wartawan di sela-sela pertemuan ketiga, Growing Indonesia : A Triangular Approach kepada wartawan di UAD Yogyakarta, Jumat (20/7/2018). Hadir dalam jumpa pers Ida Puspita, MA, Res. Kepala Kantor Urusan Internasional UAD; Dr. Abdul Fadlil, MT, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni UAD; Ir Wiryono Raharjo MArch, PhD, Wakil Rektor bidang networking dan kewirausahaan UII; Neil Towers, PhD dan Nadine Sulkowski, PhD dari University of Gloucestershire, Inggris.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Safar mengatakan selama ini UAD telah mata kuliah kewirausahaan di seluruh program studi (Prodi), semua fakultas. Sehingga mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengikuti mata kuliah ini.

Setelah menempuh mata kuliah kewirausahaan, mahasiswa juga dianjurkan untuk magang di sejumlah perusahaan. Bahkan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk berwiraswasta terus didorong untuk masuk inkubator sehingga kemampuan berwirausaha semakin kuat.

“Kalau ditanya kewirausahaan, di UAD sudah jalan. Sudah ada enam mahasiswa yang menjadi entrepreneur dan dibeayai BPD DIY, masing-masing Rp 20 juta. Enam usaha yang digeluti ada kuliner, seperti Bukalapak, rajut, kantin kejujuran. Dari awal mereka dibeayai BPD, karena kita sudah ada program entrepreneur,” tandas Safar.

Dijelaskan Safar, di tingkat masing-masing fakultas sudah ada program entrepreneur. Namun di tingkat universitas belum ada koordinasi atar fakultas, sehingga program entreprenur itu berjalan sendiri-sendiri.

Safar mengaku beruntung mendapatkan dana hibah dari Erasmus+ sehingga program entreprenur di UAD akan semakin kuat. Apalagi ada jaringan 11 perguruan tinggi yang tergabung dalam kelompok ini. Kesebelas perguruan tinggi adalah University of Gloucestershire, Fachhochschule des Mittelstands, Dublin Institute of Technology, Innsbruck University, President University, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Brawidjaja University, STIE Malangkuceswara, dan Universitas Islam Indonesia (UII).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *