YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Tiga dosen dari tiga perguruan tinggi berkolaborasi melakukan pengabdian masyarakat di Dusun Jengkelingan, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngupoyo Boga, dengan membudidayakan Bunga Telang (Clitoria ternatea/butterfly pea) untuk meningkatkan pendapatan.
Tiga dosen adalah Dr Ir Siti Nur Purwandhani MP, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Widya Mataram (FTP UWM); Ir Setyo Indroprahasto MSi, Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian INTAN; dan Cicilia Tri Kusumastuti S.P, MSc, Dekan Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta. Mereka mendapat dana hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Kementerian Riset Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti).
Dijelaskan Ketua Tim, Siti Nur Purwandhani, pengabdian fokus pada peningkatan kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melaksanakan kegiatan produktif berbasis potensi lokal hingga pemasarannya. Hal itu dilakukan menggunakan pendekatan perubahan pola pikir/mindset tradisional ke kegiatan kewirausahaan.
Metode yang digunakan, kata Dhani – panggilan akrab Siti Nur Purwandhani, partisipasi aktif, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan pada sasaran kelompok wanita tani. Tujuannya, memberikan pengetahuan ketrampilan kepada kelompok wanita tani, tentang pemahaman dan pengetahuan manfaat fungsional Bunga Telang, dan efisiensi pengelolaan usaha melalui penggunaan teknologi tepat guna dalam pengeringannya.
“Ibu-ibu anggota KWT Ngupoyo Boga kita latih cara budidaya Bunga Telang. Mereka kita beri pemahaman komponen fungsional, manfaat kesehatan Bunga Telang, serta prosesnya untuk produksi menjadi makanan dan minuman,” kata Dhani di sela-sela penyerahan peralatan produksi di Dusun Jengkelingan, Sidoarum, Godean, Sleman, Senin (2/12/2019).
Lebih lanjut Dhani mengatakan kegiatan yang dilaksanakan sejak Juni 2019 ini memberikan pelatihan pengeringan bunga yang higienis. Selain itu, mereka juga dilatih mengemas bunga telang kering agar tahan lama dan label sesuai regulasi.
“Bantuan yang diserahkan berupa penguat tanaman Bunga Telang di kebun galvalum, alat-alat pengolahan yang berupa kompor gas kecil dan besar beserta regulator, tabung gas, timbangan digital, alat pengemas sealer Powerpack PCS 3001 dan lain-lain, ” katanya.
Menurut Dhani, bantuan penguat tanaman galvalum diharapkan Bunga Telang dapat tumbuh menjalar teratur. Alat pengering dan pengemas diharapkan bisa menghasilkan Bunga Telang kering yang bersih. Sedang alat-alat pengolahan agar ibu-ibu anggota KWT Ngupoyo Buga dapat menghasilkan minuman atau makanan berbasis Bunga Telang. “Sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan,” harap Dhani.
Bunga Telang, jelas Dhani, bisa digunakan sebagai pewarna makanan alami. Selain sebagai pewarna, Bunga Telang juga mengandung phenol, flavonoid, alkaloid, anthocyanin yang bermanfaat bagi kesehatan. Di antaranya, sebagai detoksifikasi, mencegah penuaan dini, mengatasi beberapa masalah kesehatan seperti batuk dan penyakit kulit, mengobati gangguan penglihatan, sifat antidepresannya bisa untuk menghilangkan stres.