Tahun 2024, Baznas Kulonprogo Targetkan ZIS Sebesar Rp 15 Miliar

Baksos
Ketua Baznas Kulonprogo, Alfanuha Yushida menyerahkan Sembako kepada warga. (foto : istimewa)

KULONPROGO, JOGPAPER.NET — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan pengumpulan Zakat Infak Sedekah (ZIS) tahun 2024 sebesar Rp 15 miliar. Untuk merealisasi target tersebut Baznas telah membuat terobosan, salah satunya dengan pengumpulan dana melalui digital.

“Pengumpulan dana via digital yang dibuat sudah menampakkan hasil, kita memang harus telaten mengajak orang untuk berzakat infak sedekah (ZIS). Cara ini mudah tinggal klik semua bisa ber-ZIS,” kata H Alfanuha Yushida MPMat Ketua Baznas seusai tasyakuran HUT ke-23 Baznas, Rabu (17/1/2024).

Bacaan Lainnya

Alfanuha menambahkan target pengumpulan ZIS dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2023 pengumpulan tercapai Rp 13,3 miliar dari tahun 2022 yang sebesar Rp 12,2 miliar atau naik 9 persen. Kini tahun 2024 meningkat menjadi sebesar Rp 15 miliar.

Tasyakuran HUT ke-23 Baznas diselenggarakan dengan pengajian yang diisi Kepala Kankemenag Kulonprogo, HM Wahib Jamil SAg MPd dan pembagian sembako untuk warga di kalurahan/kelurahan dan warga sekitar kantor. Tagline HUT Tahun 2024 Nikmat Berzakat Tentramnya Muzaki Bahagianya Mustahik.

Selain pengumpulan digital, juga mengintensifkan dari perusahaan yang ada di Kulonprogo. “Beberapa waktu lalu kami sudah audiensi dengan perusahaan dan sosialisasi terkait Baznas dan ZIS. Kami berterima kasih karena respon mereka baik, dan ada yang sudah mengumpulkan infaknya,” ujar Alfanuha sambil menambahkan bahwa mengoptimalkan pula zakat dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab hingga tingkat kalurahan/kelurahan, sehingga optimistis target Rp 15 M tahun 2024 ini bisa tercapai. Hingga saat ini, perolehan ZIS Baznas Kulonprogo 2023 tetap tertinggi di DIY.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulonprogo, Wahib Jamil, mengatakan perolehan zakat Baznas bisa dioptimalkan. Tidak hanya dari lingkup ASN, tetapi dari pengusaha hingga masyarakat mampu.

“Baznas bisa bersinergi dengan lembaga lain hingga kelompok masyarakat yang biasa melakukan donasi. Dengan cara ini perolehan ZIS bisa lebih maksimal. Perolehan tersebut nantinya akan bermanfaat untuk mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat,” kata Jamil. (*)