Prof Yun Arifatul : Generasi Muda Harus Kuat Hadapi Era Disrupsi

Yun Arifatul Fatimah saat menyampaikan materi di Kampus 1 UNIMMA Magelang. (foto : istimewa)
Yun Arifatul Fatimah saat menyampaikan materi di Kampus 1 UNIMMA Magelang. (foto : istimewa)

MAGELANG, JOGPAPER.NET — Generasi muda wajib memiliki dasar nilai spiritualitas, integritas, dan keberanian intelektual yang kuat agar siap menghadapi perubahan yang cepat di era teknologi. Di era disrupsi, teknologi dan inovasi bukan hanya mengubah pekerjaan seseorang, tetapi juga mengubah cara seseorang berpikir dan hidup.

Prof Yun Arifatul Fatimah, MT, PhD, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Digitalisasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengemukakan hal tersebut kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional di Kampus 1 UNIMMA Magelang. DAM yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Magelang Raya berlangsung Rabu – Ahad (30/7 – 3/8/2025).

Bacaan Lainnya

DAM mengangkat tema ‘Gerakan Intelektual Profetik dalam Merespon Isu-isu Sosial di Era Disrupsi.’ Sedang Yun Arifatul Fatimah menyampaikan materi berjudul ‘Terbang Setinggi Elang: Membangun Generasi Berkarakter di Tengah Badai Disrupsi.’

Menurut Yun Arifatul, tantangan terberat di masa depan bukan kecepatan perkembangan teknologi. Tetapi teknologi dapat mengikis nilai-nilai budaya suatu bangsa jika tidak dimanfaatkan dengan bijaksana. ‘Karena itu, generasi muda harus bersiap untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akar nilai budaya yang kuat,” kata Yun.

Peserta DAM di Kampus 1 UNIMMA Magelang. (foto : istimewa)

Yun menambahkan membangun peradaban sangat berkaitan erat dengan meletakkan fondasi nilai budaya yang kuat, bukan pada pengembangan inovasi teknologi. “Bangunlah masa depan dengan akar nilai budaya yang dalam, karena dari sinilah kekuatan sejati akan tumbuh,” kata Yun.

Sementara Ulil Albab, Ketua Umum PC IMM Magelang Raya, mengatakan DAM dilaksanakan dalam rangka pembentukan karakter mahasiswa. “DAM bukan sekadar forum pengkaderan lanjutan, tetapi juga sarana transformasi kesadaran yang bertujuan membentuk kader yang tangguh, progresif, dan aktif secara sosial,” kata Ulil Albab. (*)