Prodi Statistika UII Hadirkan Profesor UTM

Prof Zuhaimy bin Ismail saat memberi kuliah di Prodi Statistika FMIPA UII Yogyakarta, Rabu (24/4/2019). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Prof Zuhaimy bin Ismail dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) menandaskan Ilmu Statistika dapat digunakan untuk meningkatkan pariwisata. Salah satunya, melalui riset statistika dapat diketahui berbagai macam kebutuhan wisatawan. Sehingga masyarakat bisa menyediakan kebutuhan wisatawan dan akan berdampak peningkatan kesejahteraan.

Prof Zuhaimy mengemukakan hal tersebut ketika mengisi ‘Workshop Matematical Model for Decision Making’ pada Program Studi Statistika, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII), Rabu (24/4/2019). Ide untuk mengembangkan riset statitik bagi pengembangan pariwisata ini diilhami kunjungan Prof Zuhaimy ke Malioboro dan ia juga sudah mengenal Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan pariwisata.

Bacaan Lainnya

Karena itu, Prof Zuhaimy mendorong mahasiswa dan dosen Prodi Statistika UII untuk melakukan riset yang bisa digunakan untuk pengembangan pariwisata di Yogyakarta.

Mahasiswa dan dosen Prodi Statistika FMIPA UII foto bersama dengan Prof Zuhaimy seusai workshop di Yogyakarta, Rabu (24/4/2019). (foto : heri purwata)

Sedang Sekretaris Prodi Statistika, Muhammad Hasan Sidiq Kurniawan, SSi, MSc, mengungkapkan visiting profesor ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Prodi Statistika. Kunjungan Prof Zuhaimy ke Prodi Statistika FMIPA UII juga memberi kuliah kepada mahasiswa dan worshop penulisan jurnal internasional bagi dosen.

“Dosen Prodi Statistika akan dibimbing membuat karya ilmiah berstandar internasional. Visiting professor ini sangat bermanfaat bagi pengembangan Prodi Statistika,” kata Hasan Sidiq Kurniawan.

Menurut Hasan, usulan Prof Zuhaimy tentang statistik untuk pengembangan pariwisata sangat bagus. Dirinya sudah dapat membayangkan hasil riset akan sangat berguna bagi pelaku wisatawa di Yogyakarta.

“Beliau sudah jalan jalan ke Malioboro dan mengusulkan kepada kami jika Malioboro bisa menjadi sumber riset. Hasil riset bisa digunakan untuk pegembangan pariwisata Malioboro,” kata Hasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *