Prodi Informatika Program Magister FTI UII Menangkan Tujuh Hibah Dikti

Izzati Muhimmah, Dhomas Hatta, Ridho Rahmadi beserta mahasiswa penerima hibah proposal tesis di Kampus FTI UII, Kamis (6/2/2020). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi (Prodi) Informatika, Program Magister, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) berhasil memenangkan tujuh dana Hibah Penelitian Magister dari Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Masing-masing proposal tesis mendapat dana hibah sebesar Rp 40 juta.

Demikian diungkapkan Izzati Muhimmah, ST, MSc, PhD, Ketua Program Studi Teknik Informatika, Program Magister FTI UII kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (6/2/2020). Prestasi ini merupakan yang terbesar dibandingkan penerimaan sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Total dana hibah yang diperoleh sebesar Rp 250 juta atau seperempat miliar,” kata Izzati yang didampingi Dhomas Hatta Fudholi, ST, MEng, PhD, Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Program Sarjana; dan Ridho Rahmadi, SKom, MSc, Ing, PhD, dosen Jurusan Teknik Informatika.

Lebih lanjut Izzati mengatakan Hibah Penelitian Tesis Magister Dikti ini bertujuan untuk meningkatkan aspek kompetensi dalam menyusun ide dan argumen yang saintifik dalam koridor kualitas keilmuan bagi pengajar maupun lulusan pascasarjana. Hal ini akan diukur dengan tercapainya indikator dalam menulis dan mempublikasikan hasil penelitiannya melalui artikel di publikasi internasional bereputasi.

“Selain itu, hibah ini diharapkan juga untuk menjadi akselerator dalam penyelesaian studi magister dan terciptanya iklim akademik yang lebih dinamis dan kondusif di lingkungan perguruan tinggi,” kata Izzati.

Sedang Dhomas Hatta Fudholi menjelaskan pihaknya mengusulkan 11 proposal tesis ke Dikti, tetapi hanya tujuh proposal yang mendapat pendanaan. Ketujuh proposal ini merupakan usulan bersama tujuh mahasiswa dari konsentrasi Sains Data dan Informatika Medis.

Tujuh proposal, kata Hatta, mengangkat tema terkini pada bidang sains data dan berfokus kepada Deep Learning dan Causal Modeling. Deep Learning adalah penelitian membuat model piranti cerdas yang dapat secara otomatis mengenali pola wajah dan gesture, preferensi pengguna, entitas obat, dan juga pergerakan saham.

“Model-model ini akan menggunakan data-data lokal penciri keunikan lokal. Di antaranya, seperti lokasi wisata dan budaya di Yogyakarta, Bahasa Indonesia dengan segala variasi slank dan interferensi bahasa daerah, serta rona dan fisiologis bangsa Indonesia,” kata Hatta.

Causal Modeling, kata Ridho, penelitian akan mengeksplorasi model hubungan sebab akibat pada konteks kanker, mulai dari hal-hal yang dialami pasien hingga kerabat dan keluarganya. Hasil eksplorasi yang menunjukan sebuah klausa mekanisme apa menyebabkan apa, akan membantu dokter, perawat, peneliti dalam mengembangkan intervensi yang efisien seperti terapi dan obat.

Berikut nama dan judul proposal tujuh mahasiswa Program Magister yang mendapat dana hibah. Pertama, Mochamad Rezky Satyatama dengan judul proposal : Travelling Recommendation Through Deep Social Media Image Post Learning. Kedua, Dede Brahma Arianto dengan judul proposal : Named Entity Recognition untuk Obat di Indonesia.

Ketiga, Maghfirah Suyuti dengan judul proposal : Detecting Classroom Fatigue Through Deep Image Learning. Keempat, Nurdi Afrianto dengan judul proposal : Improved Multi-factor Stock Price Prediction Through Sentiment. Kelima, Putri Mentari Endraswari mengangkat judul proposal : Identifikasi Hubungan Kausal antara Perasaan Beban Diri, Dukungan Sosial, dan Kebutuhan Spiritual Terhadap Cancer Related Fatigue Pada Pasien Kanker Payudara.

Keenam, Rizki Surtiyan Surya dengan judul proposal : Pemodelan Hubungan Kausal dari Faktor-Faktor Beban Keluarga Dalam Merawat Pasien Kanker Dengan Metode S3C-Latent. Ketujuh, Miftakhurrohmat dengan judul proposal : Rancang Bangun Aplikasi Presensi Kelas Berbasis Pola Wajah Tersenyum dan Informasi Lokasi serta Waktu dari Wifi Terdekat dengan Pendekatan Deep Learning.

“Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi model yang dapat membantu stakeholder untuk membangun model bisnis. Misalnya, di bidang ekonomi dapat memberikan bagi investor kapan membeli dan menjual saham,” kata Hatta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *