Pendidikan Tinggi Islam Wajib Memiliki Pendalaman Ilmu

Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada Seminar dan Moderasi Islam BKSPTIS di UII Yogyakarta, Sabtu (16/11/2019). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — HM Jusuf Kalla, Ketua Dewan Penasehat Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta Se-Indonesia (BKSPTIS) mengharapkan masing-masing Perguruan Tinggi Islam (PTI) wajib memiliki pendalaman ilmu sebagai ciri khas. Sehingga memudahkan masyarakat untuk memilih perguruan tinggi yang dikehendaki.

HM Jusuf Kalla mengemukakan hal itu pada Seminar Kebangsaan dan Moderasi Islam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta SeIndonesia (BKSPTIS) di Universitas Islam indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu (16/11/2019). Dalam kesempatan tersebut hadir Prof Dr Mohammad Mahfud MD, SH, SU, Anggota Dewan Penasehat BKSPTIS dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. 

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Jusuf Kalla mengatakan pendalaman ilmu ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu, kerjasama antar PTI harus bisa memberi manfaat dan memecahkan persoalan bangsa.

Sedang Ketua Umum BKSPTIS, Prof Dr H Syaiful Bakhri, SH, MH mengatakan sebagai tolok ukur kemajuan perguruan tinggi adalah akreditasi unggul. Ada empat hal yang menjadi tujuan perguruan tinggi yaitu model pembelajaran, universitas profesional, universitas riset, dan mendidik mahasiswa menjadi entrepreneur.

Sementara Rektor UII, Fathul Wahid PhD mengatakan seminar kebangsaan dan moderasi Islam di kampus UII merupakan momen tepat. Pasca berakhirnya pesta demokrasi, segenap elemen bangsa perlu dirangkul dan dipersatukan kembali demi menatap tantangan bangsa di masa depan yang kian kompleks.

Menurut Fathul, kalangan perguruan tinggi Islam swasta (PTIS) dapat berperan penting untuk turut menggaungkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan. Sinergi dan kerjasama di antara PTIS merupakan poin penting dalam rakernas kali ini.

“Melalui penyelenggaraan rakernas diharapkan pimpinan PTIS dapat saling mengenal, berbagi sudut pandang, merumuskan kerja sama yang memungkinkan untuk dilakukan secara bersamasama, bersinergi, untuk menggalang semua energi positif, demi memajukan universitas Islam masing-masing. Sebagaimana ungkapan bijak yang mengatakan, ‘Pergilah sendiri jika ingin cepat, dan pergilah bersama jika ingin jauh’,” kata Fathul. 

Kerjasama PTIS, lanjut Fathul, akan memberikan dampak yang banyak. Ada energi positif yang bisa saling membantu. “Selama ini kita tinggal di Jawa cenderung lebih dimanjakan, lebih nyaman, fasilitas lengkap. Berbeda yang ada di luar Jawa, mereka tidak mendapatkanya. Karena itu melalui BKSPTIS kita ingin maju bersama,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *