Kenali Gejala Penyakit Jantung untuk Cegah Kematian

dr Budi Yuli Setianto menjelaskan tentang kesehatan jantung pada talkshow di Perpustakaan FK UGM, Kamis (6/10/2016). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA — Kardiolog Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), dr Budi Yuli Setianto, SpPD-KKV, SpJP(K), mengatakan seseorang perlu mengenali gejala dari serangan jantung. Agar bisa bertindak cepat untuk segera mendapatkan penanganan medis.

Budi Yuli Setianto mengemukakan hal tersebut pada Talkshow Kesehatan Jantung dan Gaya Hidup Masyarakat Modern di Perpustakaan FK UGM Yogyakarta, Kamis (6/10/2016). Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) setidaknya ada 17,5 juta penduduk dunia (30 persen) mengalami kematian akibat penyakit jantung.

Lebih lanjut Budi Yuli menjelaskan gejala serangan jantung biasa ditandai dengan rasa tidak nyaman atau nyeri di dada. Selanjutnya gejala tersebut disertai dengan keringat dingin, sesak napas, pusing, mual, dan pingsan. “Kalau terjadi nyeri pada dada seperti diberi beban berat harus diwaspadai ada gejala serangan jantung. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter,” kata Budi,

Menurut Budi Yuli, serangan jantung tidak datang secara tiba-tiba. Serangan jantung muncul dengan ditandai dari ketidaknyamanan ringan di dada. Rasa tidak nyaman itu biasanya bersifat datang dan pergi.

Tidak sedikit penderita jantung yang sudah pernah terkena serangan jantung terkadang tidak bisa mengenali tanda-tanda itu. Hal ini disebabkan serangan terjadi dengan pola gejala yang berbeda dari serangan sebelumnya. “Sebanyak 25 persen dari seluruh serangan jantung terjadi tanpa disertai dengan tanda-tanda,” ungkapnya.

Lalu bagaimana ketika mengalami serangan jantung secara tiba-tiba? Budi Yuli menyarankan kepada masyarakat untuk segera membawa penderita ke rumah sakit terdekat apabila terjadi serangan jantung mendadak.

Pasalnya, setiap menit waktu sangat berarti bagi keselamatan hidup penderita. “Begitu kena serangan jantung jangan tunda lebih dari lima menit untuk menghubungi petugas kesehatan atau langsung bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan secepatnya,” tegasnya.

Sedang ahli gizi FK UGM, Dr Toto Sudargo, SKM, MKes, menyampaikan penyakit jantung dapat dicegah dan dikendalikan dengan mengubah gaya hidup dan diet. Diet sehat dapat dilakukan dengan menjaga asupan protein, garam, lemak dan memperbanyak konsumsi buah serta sayur.

Anjuran konsumsi protein per orang per hari adalah 0,8 gram/kg berat badan. Sedangkan konsumsi garam 5 gram perhari, sedang bagi penderita hipertensi sekitar 2-3 gram per hari. Anjuran konsumsi buah dan sayur sebanyak 5 porsi per hari.

Toto menyebutkan terdapat sejumlah bahan makanan yang baik dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan jantung. Beberapa di antaranya seperti salmon, ikan tuna, sarden, dan ikan kembung. Bahan lain seperti minyak zaitun, gandung, apel, anggur merah, tomat, kedelai, coeklat, dan kacang hijau baik dikonsumsi karena dapat menurunkan kolesterol LDL, anti inflamasi, menyegah penyempitan pembuluh jantung, serta bersifat antioksidan.

Sementara Dra Yayi Suryo Prabandari, MSc, PhD, pakar kesehatan masyarakat FK UGM menyampaikan sejumlah tips guna menghindari penyakit jantung. Salah satunya dengan tidak merokok. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit jantung koroner yang lebih tinggi pada kelompok orang yang pernah rutin merokok dibanding dengan yang sama sekali tidak merokok.

“Selain tidak merokok, penyakit mematikan ini dapat dicegah dengan rajin olah raga atau melakukan aktivitas fisik, menjaga pola makan sehat, serta menghindari atau mengelola stres dengan baik,” kata Yayi Suryo.

Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *