KUDUS, JOGPAPER.NET — Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia telah mendorong peningkatan signifikan dalam kebutuhan akan tenaga kerja di bidang manajemen aset. Manajemen aset menjadi kunci strategis bagi perusahaan-perusahaan untuk mengoptimalkan nilai aset mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks.
Hal itu diungkapkan Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, IPM, Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta saat berdiskusi dengan Nunung Agus Firmansyah, ST, MT, Ketua Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammdiyah Kudus di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (25/7/7/2024).
Lebih lanjut Winda menjelaskan menurut data terbaru, kebutuhan akan profesional yang terampil dalam manajemen aset, terus meningkat seiring dengan ekspansi perusahaan-perusahaan lokal dan investasi asing di Indonesia. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan di sektor ini sebesar 20% dalam dua tahun terakhir. “Meningkatnya kompleksitas dan persaingan di pasar global mendorong perusahaan-perusahaan untuk memiliki strategi manajemen aset yang kuat,” kata Winda.
Selain itu, kata Winda, semakin besar organisasi akan memiliki aset yang semakin banyak dan komplek. Sehingga organisasi tersebut memerlukan sumber daya tersendiri dalam pengelolaanya. Karena itu, ke depan, banyak perusahaan besar mulai berpikir bagaimana mengelola aset yang komplek secara efektif dan efisien.
“Dalam konteks ini, profesional yang memiliki pemahaman mendalam tentang manajemen risiko, investasi, dan strategi keuangan sangat dibutuhkan. Karena itu, perguruan tinggi harus menyesuaikan kurikulum untuk memenuhi permintaan akan tenaga kerja yang terampil di bidang tersebut,” tambah Winda.
Menurut Winda, tantangan utama yang dihadapi industri adalah kesenjangan antara kualifikasi yang dimiliki oleh lulusan dan kebutuhan praktis di lapangan. Untuk mengatasi hal ini, banyak perusahaan mulai mengembangkan program pelatihan internal dan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk memastikan bahwa lulusan dapat langsung terjun ke dunia kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan.
Prospek yang cerah dan pertumbuhan yang stabil di sektor manajemen aset, maka diperlukan investasi waktu berupa melanjutkan pendidikan ke tingkat S2 agar mendapatkan keuntungan kompetitif yang signifikan. Selain itu, mereka juga ditingkatkan kemampuan kepemimpinan dan memungkinkan untuk mengambil peran yang lebih efektif dalam membimbing perusahaan menuju masa depan yang sukses secara berkelanjutan.
Sementara Nunung Agus Firmansyah mengatakan diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan roadshow dan penguatan kerjasama antara Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII ke Program Studi Teknik Industri dan Universitas Muhammdiyah Kudus.
“Penguatan kerjasama antar program studi teknik industri sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan persiapan lulusan terbaik. Ini penting mengingat kompleksitas tuntutan industri modern yang memerlukan integrasi berbagai keterampilan teknis dan manajerial,” kata Agus Firmansyah.
Kolaborasi antar program studi, tambah Agus, dapat memperkaya kurikulum, menyediakan pengalaman praktis yang lebih baik. Sehingga perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang siap untuk menghadapi tantangan industri masa depan.
“Salah satu program kolaborasi adalah program studi lanjutan untuk lulusan program studi Teknik Industri S1 di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) dapat melanjutkan ke Program S2 di Magister Teknik Industri FTI UII,” kata Agus Firmansyah.
Salah satu tujuannya, kata Agus, untuk meningkatkan kualifikasi akademis dan profesional mereka. Hal ini memberikan kesempatan untuk mendalami bidang teknik industri lebih dalam, mempersiapkan mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan kompleks di dunia industri saat ini. (*)