Ilmu Kimia Harus Semakin Berperan dalam Eksplorasi Kekayaan Alam

Konferensi 3rd IC3PE 2020 yang diselenggarakan Jurusan Kimia FMIPA UII, Rabu (30/9/2020). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menjadi tuan rumah 3rd International Conference on Chemistry, Chemical Process and Engineering (3rd IC3PE) 2020 secara virtual atau dalam jaringan (Daring), Rabu(30/9/2020). Konferensi internasional ini mengangkat tema “Nurturing The Dynamic of Sustainable Chemistry by Exploring Indonesian Treasure.”

“Tema ini diharapkan ilmu kimia semakin berperan dalam mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia untuk mendukung keberlanjutan kehidupan di muka bumi,” kata Prof Dr Is Fatimah, Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII Yogyakarta, Kamis (1/10/2020).

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Is Fatimah, konferensi internasional 3rd IC3PE ini diselenggarakan bersama tiga perguruan tinggi lain sebagai co-host. Ketiga perguruan tinggi tersebut adalah pertama, Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur (NTT); kedua, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Ketiga perguruan tinggi luar negeri yaitu Faculty of Engineering Technology University College TATI Malaysia.

Kegiatan ini mendapat dukungan Royal Society of Chemistry (RSC) Inggris dan Himpunan Kimiawan Indonesia (HKI). “Selain itu, kegiatan ini juga disponsori Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII),” kata Prof Dr Is Fatimah yang juga sebagai ketua panitia penyelenggara.

Lebih lanjut Is Fatimah mengatakan hasil penelitian yang ditampilkan pada konferensi ini merupakan topik-topik yang sedang hangat diperbicangkan peneliti dunia. Di antaranya, bidang Materials and Advance Materials, Electrochemistry and Applications, Homogeneous and Heterogeneous Catalysis, Renewable and Sustainable Energy, Environmental Chemistry and its Aspects, Organic Synthesis for Food and Drug, Reaction Engineering and Quality Control, Computational Modeling and Chemometric, Chemical Engineering and Process, dan Chemical Education and Society.

Ada lima keynote speakers yang diundang dalam 3rd IC3PE 2020 yaitu Prof Datuk Dr. Ahmad Fauzi Ismail dari Univerisiti Teknologi Malaysia; Prof Won-Chun Oh, PhD dari Hanseo University Korea Selatan; Assoc Prof Dr Oki Muraza dari King Fahd University of Petroleum & Minerals Arab Saudi; Prof Michiaki Matsumoto dari Doshisha University Jepang; dan Dr rer nat Antonius RB Ola, MSc dari Universitas Nusa Cendana, NTT.

Selain itu, kata Is Fatimah, ada 10 pembicara pada konferensi internasional ini. Mereka adalah Dr Siti Ilyani Rani dan D Nabihah Abdullah dari University College TATI Malaysia; Dr -Ing Ir Anton Irawan, MT, IPM, AER dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten; Prof Dr Ivandini Tribidasari Anggraningrum, SSi, MSi dari Universitas Indonesia, Sunardi PhD dari Universitas Lambung Mangkurat; Dr Grandprix Thomryes Marth Kadja dari Institut Teknologi Bandung, Dr Suresh Sagadevan dari University of Malaya Malaysia, Dr Eko Adi Prasetyanto dari Universitas Katolik Atma Jaya; Dr Tatang Shabur Julianto dari Universitas Islam Indonesia, serta Deny Susanti, PhD dari International Islamic University Malaysia.

Sedang peserta, lebih dari 150 orang yang berasal dari 10 negara mempresentasikan hasil penelitian mereka secara asinkron menggunakan media Google Classroom. Sementara lebih dari 100 peserta non presenter hadir pada perhelatan dua tahunan ini.

“Luaran kegiatan konferensi ini akan dipublikasikan di Jurnal Internasional Open Chemistry dan Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis (BCREC) untuk paper terpilih, serta pada proceeding konferensi internasional AIP yang terindeks Scopus,” kata Is Fatimah.

Menurut Is Fatimah, bidang kimia, proses kimia dan rekayasanya berperan penting mendukung pengembangan berkelanjutan dalam berbagai aspek di masa depan. “Karena itu, 3rd IC3PE 2020 diselenggarakan dengan harapan dapat menjadi media diskusi para peneliti dunia dari berbagai bidang keahlian untuk saling bertukar wawasan, pengalaman, dan ide tentang pengembangan keilmuan di masa depan,” tandas Is Fatimah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *