FTI UII Kerjasama dengan Tiga Mitra Kembangkan Bambu

Dari kiri ke kanan : Tedy Alamsyah, Bambang Wijaya, Prof Hari Purnomo, dan Yulianto Purwono Prihatmaji. (foto : humas FTI UII)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) bekerjasama dengan tiga mitra, Bambooland Indonesia, Dekor Asia dan BPR Danagung akan mengembangkan bambu dari hulu hingga hilir. FTI UII sebagai penyedia teknologi dan sumber daya manusia (SDM), Bambooland sebagai pembudidaya tanaman bambu, Dekor Asia sebagai pencipta kreasi produk bambu, dan BPR Danagung sebagai penyandang dana.

Demikian diungkapkan Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, IPM, Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII kepada wartawan secara virtual Kamis (10/6/2021). Kerjasama ini mengangkat tema ‘Konservasi dan Industri Bambu – sinergitas Perguruan Tinggi dan Industri.’

Bacaan Lainnya

Selain Winda Nur Cahyo, hadir sebagai nara sumber Dekan FTI UII, Prof Dr Ir Hari Purnomo, MT, IPU; Yulianto Purwono Prihatmaji, Direktur Bambooland Indonesia; Bambang Wijaya SE, Direktur Utama PT Dekor Asia Jayakarya; dan Tedy Alamsyah, Direktur Utama PT BPR Danagung Bakti.

Lebih lanjut Winda Nur Cahyo mengatakan fokus utama kerjasama ini adalah konservasi tanaman bambu di lereng Merapi, pemanfaatan bambu menjadi karya seni kriya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penjualan produk bambu ke seluruh dunia. Sedangkan BPR Danagung akan menyiakan dana untuk konservasi, modal usaha hingga ekspor.

“Konservasi tanaman bambu akan ditangani Bambooland Indonesia, produk seni kriya hingga penjualan ditangani Dekor Asia. Sedang FTI UII yang memiliki Prodi (Program Studi) Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Informatika, Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik Rekayasa Tekstil sebagai penyedia teknologi dan SDM,” kata Winda.

Yulianto P Prihatmaji menjelaskan Bambooland Indonesia sejak tahun 2017 telah menangani pemuliaan bambu di Dusun Ngepring, Desa Purwobinangun, Kapanewon Pakem Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lokasinya berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Bambooland Indonesia telah membangun sosial enterprise dengan Program Bamboo Ranger untuk masyarakat. “Kerjasama ini merupakan pintu branding dari produk-produk yang dihasilkan Bambooland Indonesia. Ada 18 ide franchise yang akan dikembangkan,” kata Prihatmaji.

Saat ini, kata Prihatmaji, di Kabupaten Sleman memiliki pengrajin bambu di lima kapanewon. Sedangkan pembibitan bambu terdapat di tujuh kapanewon yang diharapkan dapat menghasilkan bahan bambu untuk kerajinan. “Kerjasama dengan FTI ini untuk meneguhkan motto, Berumpun Kita Teguh,” ujar Prihatmaji.

Sedang Tedy Alamsyah mengatakan BPR Danagung memberikan dukungan pembiayaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi pengrajin bambu. “Ketersediaan dana diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di masyarakat,” kata Tedy Alamsyah.

Sementara Prof Hari Purnomo mengatakan kerjasama dengan tiga mitra ini memiliki prospek yang sangat cerah. FTI menjadi penyedia teknologi, Bambooland Indonesia penyedia bahan baku, Dekor Asia sebagai pencipta seni kriya dari bambu, sedang BPR Danagung sebagai penyandang dana. “Semoga kerjasama ini bisa terwujud dengan baik,” harap Hari Purnomo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *