FMIPA UII Beri Keringanan Mahasiswa Korban Gempa

Prof Riyanto, Dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII Yogyakarta. (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Prof Riyanto, Dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) Yogyakarta menandaskan akan memberi keringanan mahasiswa yang menjadi korban gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini sudah banyak mahasiswa yang mengajukan dispensasi untuk mengikuti perkulihan di tahun ajaran baru 2018/2019.

Riyanto mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (16/8/2018). Sudah banyak mahasiswa yang mengajukan keringanan seperti terlambat mengikuti kuliah, bayar SPP terlambat dan masalah lain terkait gempa bumi.

Bacaan Lainnya

“Sudah banyak yang mengajukan seperti kuliah terlambat, bayar SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan, red) terlambat. Kita identifikasi permasalahannya terlebih dahulu. Kemudian kita akan membantu sebisa mungkin,” kata Riyanto.

Lebih lanjut Riyanto mengatakan gempa bumi Lombok menelan korban alumni FMIPA UII. Korban meninggal bernama Denda Fitria Hidayah yang tercatat sebagai mahasiswa di Program Studi (Prodi) D III Analisis Kimia angkatan tahun 2012 dan melanjutkan ke Prodi S1 Kimia FMIPA UII pada tahun 2015 dan belum lama mengikuti wisuda. Korban kedua, ayah dari mahasiswa Farmasi FMIPA UII, Haris Bagas Wira.

Untuk menolong korban gempa bumi, FMIPA UII mengutus dua dosen yaitu Hady Anshori, S.Si., MSc, Apt dan Yulianto, S.Farm, MPH. Keduanya ahli obat sehingga mereka membawa obat-obatan, baju, selimut dan uang cash dari hasil pengumpulan para dosen, karyawan, mahasiswa dan alumni di FMIPA. “Total bantuan Rp 45 juta lebih. Kini kita masih menggalang dana dan bantuan lain,” kata Riyanto.

Utusan FMIPA UII bergabung dengan tim UII yang diberangkatkan pertama untuk membantu korban gempa. Sedang Ahad (12/8/2018), UII memberangkatkan bantuan kedua. Tim kedua yang diberangkatkan berjumlah delapan orang (dokter Anestesi, dokter obsgyn, dokter bedah anak, perawat dan dua dokter umum serta dua orang supir).

Tim akan bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara (RSUD KLU).Hal ini sesuai koordinasi pihak terkait dan arahan tim medis UII tahap satu. “UII akan terus memantau kondisi korban gempa di Lombok bahkan hingga tahap pemulihan. Ini adalah bentuk ikhtiar lanjutan kami untuk terus membantu para korban gempa Lombok,” kata Rektor UII, Fathul Wahid, ST, MSc, PhD, saat melepas tim medis tahap kedua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *