Tantangan UAD Semakin Berat dari Internal dan Eksternal

Pelantikan
Rektor UAD, Prof Muchlas (kiri) melantik Kepala Unit Kerja dan Kepala Bidang di Kampus 4 Yogyakarta, Sabtu (17/2/2024). (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof Dr Muchlas MT menandaskan tantangan ke depan UAD semakin berat yang berasal dari internal dan eksternal. Karena itu, Kepala Unit Kerja diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan visi UAD menjadi perguruan tinggi unggul, inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan umat manusia dilandasi dengan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Rektor UAD mengemukakan hal tersebut pada Pelantikan Kepala Unit Kerja Tingkat Universitas dan Kepala Bidang di Lingkungan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Masa Jabatan 2024-2028 di Kampus 4 Yogyakarta, Sabtu (17/2/2024). Ada 40 Kepala Unit Kerja dan Kepala Bidang yang dilantik Rektor UAD.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Muchlas menjelaskan tantangan ke depan semakin besar dalam memajukan UAD sebagai perguruan tinggi yang telah meraih akreditasi unggul. “Ke depan kita tidak hanya mempertahankan akreditasi Unggul saja, tetapi banyak tantangan baik internal dan eksternal,” kata Muchlas.

Tantangan eksternal, kata Muchlas, UAD sebagai konstelasi perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia. Pesaing-pesaing UAD dalam rekrutmen mahasiswa makin ketat. Belum lagi kebijakan pemerintah yang diberlakukan pada perguruan tinggi, PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) yang sampai tiga bulan yang lalu masih diizinkan menambah jumlah mahasiswa sampai 50 persen dari mahasiswa reguler. “Mudah-mudahan tahun 2024, ada perubahan proporsi kebijakan tersebut sehingga peluang kita dalam memperoleh mahasiswa baru lebih besar lagi,” harap Rektor UAD.

Rektor UAD menandaskan persoalan mahasiswa baru merupakan masalah penting. Sebab mengelola perguruan tinggi swasta milik Perserikatan Muhammadiyah harus bisa mendapatkan sumber pendanaan yang cukup dari masyarakat.

“Saat ini, kita baru memperoleh sumber pendanaan dari masyarakat, SPP Mahasiswa. Walaupun kita telah memiliki tujuh PT (Perseroan Terbatas) sebagai Unit Usaha UAD, tetapi dari laporan yang saya terima ketika memantau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sampai tahun 2024, masih belum bisa memberikan kontribusi signifikan bagi UAD,” katanya.

Artinya, tambah Rektor UAD, kurang lebih 96 persen dana operasional UAD berasal dari SPP Mahasiswa. “Saya kira ini menjadi tanggung jawab kita semuanya untuk menghadapi tantangan tersebut,” harap Rektor UAD.

Selain itu, saat ini dalam masa transisi, perubahan kabinet. Rektor UAD berharap-harap cemas, akan muncul kebijakan tak terduga dalam pengelolaan perguruan tinggi. Untuk periode lalu sudah mengenal dan melaksanakan kebijakan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Tidak tahu kebijakan yang akan datang terkait akreditasi.

Menurut Rektor, dinamika internal juga menjadi tantangan besar yang harus dihadapi. Karena itu, Rektor UAD mengharapkan para Kepala Unit dan Bidang dapat memberikan kontribusinya menghadapi tantangan besar tersebut bagi kemajuan UAD. “Visi kita tercapai menjadi perguruan tinggi yang unggul, inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan umat manusia dilandasi dengan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” katanya.

Kepala Unit Kerja, kata Rektor UAD, memiliki dua tanggung jawab. Pertama, melancarkan tugas-tugas terkait administrasi: biro, lembaga, badan, dan kantor. Sedang kedua, menjadi unit penunjang. “Yang namanya penunjang harus menunjang atau memiliki efek atau harus ngefek kepada kemajuan UAD,” kata Muchlas. (*)