Dosen UMY Berdayakan Dasawisma dengan Ecoprint

Kelompok Dasa Wisma memperlihatkan hasil ecoprint yang diajarakan dua dosen FEB UMY, (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Dr Endah Saptutyningsih MSi dan Berli Paripurna Kamiel PhD, dua dosen Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FEB UMY) tingkatkan pendapatan kelompok Dasawisma menggunakan ketrampilan ecoprint. Ada dua kelompok yang menjadi sasaran Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Sorowajan, Dukuh Glugo, Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul yaitu Dasawisma Lili dan Kenanga.

“Dengan meningkatnya ketrampilan ibu-ibu, kelompok dasawisma dapat meningkatkan kegiatan ekonomi lokal. Secara tidak langsung kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dukuh Glugo, Desa Panggungharjo,” kata Endah di Yogyakarta, Senin (5/8/2019).

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Endah, PKM ini mengangkat judul ‘Pemberdayaan Masyarakat dalam Memanfaatkan Bahan Alami melalui Pengembangan Ecoprint untuk Mendukung Ekonomi Kreatif di Sorowajan, Dukuh Glugo, Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul.’ Tujuannya, mengembangkan ketrampilan anggota kelompok Dasawisma Lili dan Kenanga di Dukuh Glugo dengan memanfaatkan potensi alami desa melalui ekonomi kreatif.

Lebih lanjut Endah menjelaskan sebelum melakukan aksi, pihaknya melakukan identifikasi potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada di sekitar masyarakat. Selanjutnya, berbasis kearifan lokal dilakukan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara baik dan berkelanjutan. Salah satu pemanfaatan potensi alam diupayakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“International Labour Organization (2017) menyatakan bahwa perlu untuk mengidentifikasi peluang pekerjaan bagi masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, memberikan ide-ide inovatif untuk usaha baru dan peluang kerja,” kata Endah.

Di Sorowajan, ada potensi alami desa yang belum dimanfaatkan dengan baik. Di antaranya banyak dedaunan yang bisa digunakan untuk dicetak pada kain menggunakan cara ecoprint. Mereka belum memanfaatkan karena kurangnya ketrampilan dalam mengelola potensi desa dengan mayoritas penduduk adalah Ibu Rumah Tangga yang minim penghasilan.

Program Kemitraan Masyarakat yang mendapat dana dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ini mengadakan pelatihan pembuatan ecoprint dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di lingkungan. Rangkaian kegiatan PKM adalah pertama, pelatihan ecoprint bagi dua kelompok dasawisma. Kedua, pembuatan video tutorial pembuatan ecoprint yang di-upload di media sosial. Ketiga, pelatihan pemasaran online produk ecoprint.

“Harapannya kegiatan ini dapat menjadi acuan bagi kelompok masyarakat lain dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kreatif,” tandas Endah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *