Busryo Muqaddas Sampaikan Kuliah Umum di UWM

M Busyro Muqoddas saat memberikan kuliah umum di UWM Yogyakarta, Jumat (7/9/2018). (foto : Istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Widya Mataram (UWM) menggelar kuliah umum bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019 di ruang Soekarno Nehru, nDalem Mangkubumen, Kraton Yogyakarta, Jumat (7/9/2018). Kuliah umum bertema ‘Tanggung Jawab Negara dan Mahasiswa untuk Mewujudkan Negara yang Bersih, Sejahtera, dan Berkeadilan’ disampaikan Dr M Busryo Muqaddas, M.Hum.

Dijelaskan Busryo yang pernah menjabat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2010-2011, pemimpin adalah insan otentik berbasis pada hati, dan otak. Pemimpin mengemban misi untuk menjadi wakil Tuhan (khalifah) dan merubah situasi ketidakadilan sosial menjadi tatanan baru dalam masyarakat yang beradab, sejahtera, dan berkeadilan.

Bacaan Lainnya

Perguruan tinggi, kata Busyro, merupakan institusi penting dalam membentuk masyarakat penerus dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas, profesional, dan progresif. “Pemimpin-pemimpin dengan karakter seperti inilah yang mampu memimpin masyarakat menjadi madani: berbasis nilai-nilai keadaban, berdemokrasi, kohesi sosial antar warga, dan memiliki independensi serta posisi tawar yang kuat terhadap negara,” tandas Busyro yang juga Ketua Komisi Yudisial periode 2005-2010.

Rektor UWM Yogyakarta, Prof Dr Edy Suandi Hamid, MEc mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru di Universitas Widya Mataram. Kampus UWM merupakan situs sejarah dan cagar budaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai bangunan yang harus dilestarikan.

Nama ruang Soekarno Nehru, lanjut Edy, berasal dari dua tokoh pendiri dua bangsa yaitu Indonesia dan India. Edy Suandi Hamid menilai UWM layak menjadi sebuah kampus tertua di Indonesia karena menempati kompleks Kraton Yogyakarta yang berdiri sejak 1874 dan sebagai kediaman dari Pangeran Adipati Anom yang menjadi Sri Sultan Hamengkuwuno VII.

“UWM didirikan pada tahun 1982 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Putra Mahkota, KGPH Mangkubumi, yang kini menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono X serta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” kata Edy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *