‘Aplikasi ElderCare Monitor’ Mudahkan Pemantauan Kesehatan Lansia

Wa Ode Tanti (bawah) dan Sri Kusumadewi saat memaparkan hasil penelitiannya kepada wartawan secara virtual, Senin (28/7/2025). (foto : istimewa)
Wa Ode Tanti (bawah) dan Sri Kusumadewi saat memaparkan hasil penelitiannya kepada wartawan secara virtual, Senin (28/7/2025). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NETAplikasi ElderCare Monitor berbasis kolaborasi keluarga dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) memudahkan pemantauan kesehatan lanjut usia (Lansia). Aplikasi ini diperuntukkan bagi berbagai kalangan pengguna, meliputi keluarga lansia, lansia itu sendiri, pralansia, dan petugas Puskesmas.

Itulah hasil penelitian tesis Wa Ode Tanti yang ditujukan untuk meraih gelar Magister Komputer (MKom) di Program Studi (Prodi) Magister Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Wa Ode Tanti yang memilih Konsentrasi Informatika Medis mengangkat judul penelitian ‘Rancangan Aplikasi ElderCare Monitor: Pemantauan Kesehatan Lansia Berbasis Kolaborasi Keluarga dan Puskesmas.’

Bacaan Lainnya

“Lansia merupakan kelompok rentan yang rentan terhadap berbagai penyakit degeneratif. Minimnya informasi dan pemahaman Lansia menyebabkan tingginya angka komplikasi penyakit,” kata Wa Ode Tanti yang didampingi Prof Dr Sri Kusumadewi, Dosen Pembimbimg dan juga Dosen Jurusan Informatika FTI UII kepada wartawan secara virtual, Senin (28/7/2025).

Wa Ode Tanti menjelaskan sistem dirancang dengan menggunakan metode design thinking yang melibatkan lima tahap yaitu empathy, define, ideate, prototyping, dan testing. Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 95,24% untuk Lansia dan keluarga serta 95,83% untuk petugas Puskesmas.

“Rata-rata skor SUS untuk keluarga dan lansia sebesar 74,17, sedangkan untuk tenaga medis sebesar 77,5. Dengan demikian, Aplikasi ElderCare memperoleh kategori usability ‘Baik,’” kata Wa Ode Tanti.

Studi ini, tambah Wa Ode Tanti, berisi banyak komponen yang dapat berfungsi sebagai dorongan. Secara khusus, sangat penting bagi Tanti untuk terus meningkatkan User Interface atau User Experience (UI/UX) ElderCare dengan mengumpulkan umpan balik pengguna secara rutin dan menggabungkan fitur-fitur yang dapat mendukung para lansia secara lebih efektif.

Menurut Wa Ode Tanti, perancangan Aplikasi Eldercare untuk Lansia, keluarga serta Petugas Puskesmas dengan pendekatan design thinking memudahkan pemantauan kesehatan Lansia melalui kolaborasi antara Puskesmas dan keluarga. Fitur yang ditampilkan meliputi informasi laporan pemeriksaan terakhir, pengingat untuk Posyandu dan minum obat serta pencatatan pemeriksaan rutin dengan kemungkinan tatap muka dengan pihak Puskesmas.

“Hasil evaluasi menunjukkan aplikasi ini mampu memberikan pengalaman pengguna akhir yang positif dengan orang tua yang diklasifikasikan sebagai ‘Best Imaginable.’ Hal ini dapat dicapai karena adanya fitur-fitur dalam aplikasi yang memungkinkan interaksi antara keluarga dan pusat kesehatan,” katanya.

Selain itu, kata Tanti, aspek yang paling signifikan dari pencapaian ini adalah kemudahan penggunaan karena desain yang berpusat pada pengguna. Namun, pengembangan lebih lanjut dari aplikasi ini masih diperlukan, terutama untuk meningkatkan fitur-fitur yang dapat lebih mendukung lansia dalam menggunakan teknologi secara mandiri, seperti penambahan audio atau video.

“Penelitian lebih lanjut juga dapat mengeksplorasi dampak aplikasi ini terhadap beban kerja petugas kesehatan, serta efektivitasnya dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan secara keseluruhan. Dengan pengembangan lebih lanjut, ElderCare Monitor berpotensi menjadi solusi jangka panjang dalam mendukung kesehatan lansia di Indonesia,” kata Tanti. (*)